Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Raih Pendanaan Rp900 Miliar, Jet Commerce Dorong Pertumbuhan Bisnis Regional

        Raih Pendanaan Rp900 Miliar, Jet Commerce Dorong Pertumbuhan Bisnis Regional Kredit Foto: Jet Commerce
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Perusahaan e-commerce enabler Jet Commerce secara resmi mengumumkan penyelesaian putaran pendanaan keduanya sebesar lebih dari US$60 juta, atau sekitar Rp900 miliar. Putaran pendanaan Seri B ini dipimpin oleh beberapa perusahaan modal ventura dunia, seperti Jinqiu Capital, Hidden Hill Capital, dan Zhejiang SilkRoad Fund. ATM Capital yang terlibat dalam putaran pendanaan Seri A lalu turut berpartisipasi kembali dalam seri ini, bersama Hui Capital dan investor lainnya.

        Founder dan CEO Jet Commerce Group, Oliver Yang, mengatakan bahwa tambahan dana baru ini akan digunakan untuk memperkuat infrastruktur ekosistem Jet Commerce; merekrut lebih banyak talenta lokal profesional; melakukan riset dan pengembangan teknologi; serta memperkuat kemampuan perusahaan dalam melakukan inkubasi merek.

        Baca Juga: Jet Commerce Resmikan Live Stream Center di Jakarta Utara

        "Berkat struktur demografi Asia Tenggara yang berusia muda dan pesatnya laju penetrasi internet seluler, skala e-commerce di Asia Tenggara terus berkembang pesat dan prospek pasar pun diliputi optimisme, serta berpeluang untuk terus berlanjut. Kami percaya pendanaan dan dukungan dari para investor ini dapat makin meningkatkan kapabilitas Jet Commerce dalam membantu para mitra brand kami menangkap peluang dari pesatnya pertumbuhan pasar e-commerce di Asia Tenggara," kata Oliver, dalam keterangan tertulisnya, dikutip Senin (5/9/2022).

        Hal senada diungkapkan oleh Chairman dan Managing Partner Hidden Hill Capital, Dongfang Hao, yang turut menyatakan optimismenya terhadap potensi sektor e-commerce di pasar–pasar berkembang seperti Asia Tenggara dan Amerika Latin.

        "Kita dapat melihat dengan jelas bahwa seluruh pasar akan secara cepat beralih menuju online dan berfokus pada branding. Untuk itu, kami optimis layanan e-commerce menyeluruh seperti yang ditawarkan oleh Jet Commerce akan makin bernilai tinggi, terutama bagi brand yang ingin memenangkan pangsa pasar di emerging market," ungkap Hao.

        Ekspansi Bisnis dan Layanan

        Jet Commerce berdiri di Indonesia pada tahun 2017 dan telah berekspansi ke lima negara Asia lainnya seperti Thailand, Vietnam, Filipina, Cina, Malaysia, dalam lima tahun terakhir ini, dan telah memiliki lebih dari 1.000 tenaga kerja dengan 90 persennya merupakan talenta lokal di setiap negara. Kini, perusahaan tengah mempersiapkan ekspansi selanjutnya ke dua negara lainnya, yaitu Brazil dan Singapura.

        Guna makin memperkuat bisnis regionalnya, pada tahun 2020 silam Jet Commerce pun membentuk grup perusahaan dan mendirikan kantor pusatnya di Hangzhou, Cina.

        "Cina merupakan pusat e-commerce dunia dengan teknologi dan pola belanja online masyarakatnya yang sudah jauh lebih matang. Dengan berpusat di Cina, kami dapat memperluas jaringan dengan para pemimpin industri dan belajar dari model bisnis mereka yang sudah terbukti kesuksesannya, untuk mendorong inovasi Jet Commerce selanjutnya," jelas Oliver.

        Berkat kehadiran Jet Commerce Group, kini perusahaan telah berhasil bermitra secara regional dengan beberapa brand kenamaan dunia seperti OPPO, Unicharm, DJI, Nivea, Shiseido, dan FOREO.

        Baca Juga: Kolaborasi AladinMall dan SIRCLO Commerce Hadirkan Solusi Atasi Permasalahan E-Commerce Indonesia

        Selain memperluas jangkauannya ke berbagai negara lain, Jet Commerce pun terus memperkuat layanannya. Salah satunya adalah dengan menyediakan layanan baru berupa sistem omnichannel yang dimilikinya berkat kerja samanya dengan UPFOS, pada awal tahun ini.

        Dengan memanfaatkan sistem ini, Jet Commerce mampu meningkatkan efisiensi pengelolaan operasional bisnis e-commerce mitra brand-nya. Selain mampu menyederhanakan kompleksitas yang terjadi dalam operasi e-commerce, kini Jet Commerce mampu menangani lebih dari 100.000 pesanan per harinya berkat hadirnya sistem ini.

        Lebih lanjut, pada bulan Juli lalu, Jet Commerce meluncurkan layanan Live Commerce melalui unit bisnis terbarunya yang bernama Lumbalumba, serta meresmikan pusat live streaming miliknya yang berisikan 14 studio live streaming berfasilitas lengkap.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: