Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Putri Candrawathi Sudah Dilecehkan Tapi Masih Sempat PCR Bareng dan Kirim Pesan Whatsapp ke Adik Brigadir J, Eko Kuntadhi: Nyata Adanya?

        Putri Candrawathi Sudah Dilecehkan Tapi Masih Sempat PCR Bareng dan Kirim Pesan Whatsapp ke Adik Brigadir J, Eko Kuntadhi: Nyata Adanya? Kredit Foto: Instagram/Eko Kuntadhi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Eko Kuntadhi, seorang penulis sekaligus Youtuber mengamati kejanggalan dari pernyataan Komnas HAM dan Komnas Perempuan yang mengatakan Putri Candrawathi mengalami pelecehan seksual oleh Brigadir J

        “Yang gue tanya adalah apakah kejadian di Magelang, nyata adanya? Korbannya adalah seorang istri Jenderal? Dan pelakunya adalah Brigadir yang merupakan ajudan jenderal tersebut,” ungkap Eko melalui video dari channel Youtubenya, 2045 TV, Selasa (06/09/22).

        Ia pun menjelaskan kalau Putri Candrawathi sempat melaporkan kasus pelecehan seksual ini ke Polisi, tapi dihentikan karena Polisi tidak melihat adanya bukti yang solid atau yang kuat. 

        Baca Juga: 3 dari 5 Tersangka Pembunuhan Brigadir J Diperiksa Menggunakan Lie Detector, Hasilnya Ternyata

        “Karena setelah kejadian itu handphone-handphone para ajudannya malah diganti sama Mbak Putri artinya itukan bukti. Kalo emang itu terjadi, bukti komunikasi kan bisa dilacak dengan jelas,” katanya. 

        Eko juga menjelaskan teori kuasa yang berlaku dalam banyak kasus pelecehan seksual. 

        “Biasanya pelecehan seksual, perkosaan atau apa-apa itu menggunakan teori relasi kuasa. Pihak yang merasa lebih dominan dan kuat memiliki kemungkinan lebih besar untuk melakukan pelecehan seksual. Dan korbannya adalah yang lebih lemah, secara pangkat, secara ekonomi, secara drajat sosial,” terangnya. 

        Baca Juga: Irjen Fadil Imran Terindikasi Bantu Ferdy Sambo, Kasus Pembunuhan Brigadir J Kian Terang!

        Menurutnya memang bukan mustahil tapi agak aneh misalnya istri seorang Jendral jadi korban pelecehan seorang Brigadir. 

        “Yang kedua, profile Putri Candrawathi setelah kejadian ‘pelecehan’ Putri dan Brigadir J masih sempat di tes PCR bareng dan bahasa tubuhnya nggak menunjukan ada ‘kengerian atau trauma’”, kata Eko. 

        Ia pun menyayangkan, ditengah banyaknya kejanggalan seperti ini justru Komnas HAM dan Komnas Perempuan menurutnya malah menjadi juru bicara dan melontarkan kembali isu pelecehan seksual atau pemerkosaan di Magelang. 

        Baca Juga: Brigjen Hendra Terbang Naik Private Jet Temui Keluarga Brigadir J, Refly Harun: Punya Sambo? Dari Mana Private Jet-nya?

        “Kalau pelecehan itu terjadi sebelum pembunuhan, katakanlah tanggal 5 atau 6 Agustus. Tanggal 7 Mbak Putri masih kirim WA lho ke adiknya Brigadir J. Dengan foto Brigadir J sedang menyetrika baju seragam anak Putri Candrawathi,” tambah Eko.  

        Agak aneh kalau lembaga sekelas Komnas HAM dan Komnas Perempuan karena mereka tidak dibayar sebagai pembela seseorang. Mereka dibayar untuk membela kebenaran dan memverifikasi sebuah cerita.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
        Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

        Bagikan Artikel: