Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dari Modal Awal Rp7 Juta, Yukka Harland Buka-Bukaan Omzet Brodo Sudah Miliaran!

        Dari Modal Awal Rp7 Juta, Yukka Harland Buka-Bukaan Omzet Brodo Sudah Miliaran! Kredit Foto: Instagram/Yukka Harlanda
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        CEO Brodo, Yukka Harlanda mengungkap rahasia suksesnya dalam berjualan sepatu kulit berasal dari penjualan online. Yukka mengatakan bahkan banyak orang mengira Brodo berasal dari brand luar negeri.

        Yukka bercerita dalam podcast YouTube bertajuk "PELUANG BISNIS! RAHASIA MEMBANGUN USAHA SEPATU KULIT, MESKIPUN KAMU ANAK KULIAHAN - Founder Bro.do" bahwa nama Brodo didapat secara random dan berasal dari nama kaldu ayam. Bahkan, logo Brodo jika diperjelas mirip dengan kepala ayam jago.

        Menurut Yukka, kunci dari berjualan online adalah foto produk yang bagus. Foto-foto itu diambil oleh teman kuliahnya di Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan bayaran satu pasang sepatu.

        Baca Juga: Sejak Kecil Ingin Jadi CEO Nike, Yukka Harlanda Kini Punya Brand Sepatu Sendiri: Brodo

        Kemudian, Yukka pertama kali bergabung ke dalam grup brand lokal di Kaskus dan memperkenalkan sepatu kulit Brodo di sana lewat foto-foto yang sudah dipotret dengan keren, angle gentleman yang 'laki banget' dan di foto di luar negeri karena beberapa temannya yang memfoto sepatu Brodo sedang berada di luar negeri.

        Singkat cerita, saat momen Pasar Seni ITB, Yukka dan partnernya, Putera Dwi Kurnia mendapat booth dengan biaya sewa setengah harga. Akhirnya keduanya patungan masing-masing Rp3,5 juta hingga terkumpul Rp7 juta untuk membuat sepatu kulit dalam skala besar pertamanya. Saat itu, semua sepatu yang dijual Yukka ludes habis terjual. Dari modal awal Rp7 juta, Yukka dan Putera berhasil mendapatkan belasan juta rupiah.

        Yukka mengatakan kehidupannya yang baik-baik saja karena masih dikirimi uang bulanan oleh orang tua membuat ia tidak mengambil keuntungan itu melainkan terus memutar uang bisnis tersebut.

        Karena Brodo merupakan bisnis retail, Yukka mengaku tidak memegang uang kas dengan banyak, namun semua uangnya menjadi inventori. Dalam tahun pertama, omzet Brodo sebesar Rp50 juta. Tahun kedua, omzet Brodo sebesar Rp500 juta, dan tahun ketiga, omzet Brodo sebesar Rp2 miliar.

        Pada tahun 2012, penjualan Brodo sudah sangat bagus. Namun, menurut Yukka masih belum cukup untuk menghidupi sebuah keluarga. Akhirnya, setelah diskusi dengan Putera, keduanya memutuskan untuk all-out membesarkan Brodo. Padahal, mereka hanya coba-coba satu tahun saja untuk kemudian bekerja di off-shore.

        Yukka mengaku posisinya saat ini didapatkan dengan banyak bantuan dan kemudahan, baik dari orang tua atau kekasih yang hari ini menjadi istrinya. Meski demikian, saat memutuskan untuk berbisnis, Yukka merasakan posisi di mana 'kalau tidak jualan, tidak makan' sehingga ia semangat membangun Brodo. Kondisinya pun dibarengi dengan kehadiran Facebook sehingga semakin memudahkan momen penjualan sepatunya secara online melalui Facebook Page yang selalu muncul di Beranda pengguna. Setelah itu, barulah Yukka belajar Facebook Ads secara gratis, dan pertumbuhan Brodo semakin tinggi lagi hingga hari ini merambah ke Instagram.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: