Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani menyebut bahwa dunia tengah dilanda banyak permasalahan. Mulai dari pandemi, perubahan iklim, krisis pangan dan energi, serta dampaknya ketegangan geopolitik Rusia dan Ukraina.
Dia menyebut, saat ini terdapat sekitar 75 sampai 95 ribu orang yang hidup dalam belenggu kemiskinan ekstrem di tahun 2022. Selain itu, Puan juga menyebut ada 828 juta orang tidur dalam keadaan lapar setiap malamnya.
"Saat ini, kita tidak hanya perlu pulih, tetapi kita juga perlu membangun dunia yang tangguh, dunia yang lebih baik untuk semua orang," kata Puan dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) 14th Summit of Women Speakers of Parlaiment (14SWSP) di Uzbekistan, Kamis (8/9/2022), dikutip dari siaran pers yang diterima di Jakarta.
Puan memaparkan bahwa pemulihan global pascapandemi mesti menjunjung tinggi prinsip inklusivitas. Dia mengajak para anggota 14SWSP untuk bersama-sama berproses dalam pemulihan yang berpusat pada masyarakat.
"Setiap orang harus mengambil bagian dalam upaya global kita untuk pemulihan," katanya.
Dia menilai, proses pemulihan mesti mengikis kesenjangan dan ketimpangan yang melebar akibat dari pandemi Covid-19. Puan juga menyebut bahwa upaya pemulihan pascapandemi Covid-19 harus berfokus pada pembangunan dunia yang lebih baik.
"Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030 tetap menjadi peta jalan terbaik dunia menuju kemakmuran bersama. Kita harus melipatgandakan upaya kita secara kolektif untuk mengatasi masalah global multidimensi yang sedang dihadapi dunia kita," jelasnya.
Puan menyebut, para pemangku kebijakan perlu memobilisasi kemitraan global dalam pengurangan emisi. Selain itu, dia juga mengatakan bahwa hal tersebut diperlukan untuk mengejar ekonomi hijau dalam pemulihan global pascapandemi.
"Kita pun perlu memastikan partisipasi aktif dan kepemimpinan perempuan dalam semua proses pemulihan. Perempuan sudah menjadi garda terdepan dalam perjuangan kita melawan pandemi," ungkapnya.
Berdasarkan data yang dia peroleh dari IPU ke-144, 70% tenaga kesehatan di masa pandemi Covid-19 yang adalah perempuan. Berdasarkan hal tersebut, Puan meyakini kepemimpinan perempuan akan membuat dunia lebih tangguh dalam pemulihan pandemi Covid-19.
"Partisipasi perempuan akan mempercepat proses pemulihan dan menciptakan dunia yang lebih setara," ucapnya.
Puan juga meminta seluruh ketua parlemen wanita dunia mendorong peningkatan kesempatan perempuan untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan di setiap negara. Menurutnya, perempuan mesti memiliki kesempatan yang sama untuk mencapai posisi puncak di parlemen, pemerintah, dan lembaga publik lainnya.
Lebih lanjut, Puan menegaskan bahwa perdamaian di setiap sektor kehidupan merupakan hal penting yang perlu dikedepankan. Puan menyatakan, perdamaian merupakan elemen penting dalam proses pemulihan pandemi Covid-19.
"Tidak ada pembangunan tanpa perdamaian, dan tidak ada perdamaian tanpa pembangunan. Ketika ketegangan geopolitik meningkat, parlemen diharapkan menyebarkan budaya damai dan toleransi melalui dialog dan diplomasi," jelasnya.
Puan pun menyebut, parlemen sebagai wakil rakyat merupakan landasan demokrasi yang memiliki segala potensi untuk membangun dunia yang lebih kuat dan tangguh untuk semua.
"Pemulihan adalah jalan yang panjang, tetapi kita harus mulai sekarang. Oleh karena itu, mari kita bekerja sama untuk menciptakan dunia yang lebih berkelanjutan, damai, dan sejahtera," urainya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Andi Hidayat
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: