Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Analisis Pengamat Jadi Peringatan bagi Parpol Pendukung Kenaikan BBM, Hati-hati!

        Analisis Pengamat Jadi Peringatan bagi Parpol Pendukung Kenaikan BBM, Hati-hati! Kredit Foto: Andi Hidayat
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) menimbulkan efek domino yang tidak hanya terjadi pada meningkatnya harga bahan makanan pokok. Akan tetapi, juga pada elektabilitas sebuah partai yang terbukti mendukung keputusan pemerintah menaikkan harga BBM.

        Berdasarkan hal tersebut, Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional Adib Miftahul menilai bahwa akan ada imbas pada suara elektoral partai yang secara terang maupun tidak mendukung pemerintah menaikkan harga BBM.

        Baca Juga: Manuver Parpol Mewarnai Protes Soal Kenaikan Harga BBM, Kritikan Fahri Hamzah Nusuk Parah: Cari Muka, Termasuk PKS!

        "Jadi saya kira ini kan sebuah realitas sosial yang tidak bisa dikehendaki, hampir semuanya saluran komunikasi mereka punya perwakilan di DPR juga seolah-olah kan diam, kalau dinilai. Makanya sebenarnya imbas pada suara elektoral partai itu bisa begini, nanti rakyat juga punya hak untuk dalam 'menghakimi' para partai yang mendukung BBM," kata Adib pada Warta Ekonomi, Jumat (9/9/2022).

        Menghakimi yang dimaksud Adib dalam hal ini ialah berkurangnya pemilih calon anggota legislatif dari partai pendukung kebijakan menaikkan BBM. Dia menilai, seandainya hal tersebut terjadi, akan menimbulkan efek elektoral yang luar biasa.

        Selain itu, Adib juga menilai bahwa bantuan langsung tunai (BLT) yang diberikan pemerintah juga sering tidak tepat sasaran. Menurutnya, yang terpenting saat ini adalah pemerintah mesti menekan harga bahan pokok yang ikut melambung seiring penetapan harga BBM.

        "Yang terpenting itu sebenarnya, yang mendesak pemerintah juga menurut saya tidak maksimal untuk bisa menekan harga-harga barang pokok pada naik. Itu kan yang salah satu kenapa rakyat itu menjadi 'marah' ketika kehidupan sulit pascapandemi, tetapi mereka juga dikasih PR," katanya.

        Baca Juga: Sebut Rakyat & Parpol Tolak Kenaikan Harga BBM, Fahri Hamzah: Tidak Ada Orang yang Menerima

        Berdasarkan hal tersebut, Adib menilai bahwa rakyat tidak diberikan jaminan rasa tenang bagi mereka. Oleh sebab itu, Adib menyebut bahwa banyaknya pihak kontra di kalangan rakyat mampu membuat perlawanan yang nyata pada partai politik yang mendukung kebijakan pemerintah dalam menaikkan harga BBM.

        "Nah salah satunya bentuk 'perlawanan rakyat' itu bisa disalurkan melalui aspirasi politik. Apa itu? Ketika nanti di 2024 mereka yang pendukung caleg, yang mendukung kenaikan BBM saya kira akan terpengaruh suara elektoral, rakyat bisa tidak memilih mereka," jelasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Andi Hidayat
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: