Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Perlu Disimak! Ubah Kecanduan Media Sosial Menjadi Peluang, Begini Caranya

        Perlu Disimak! Ubah Kecanduan Media Sosial Menjadi Peluang, Begini Caranya Kredit Foto: Unsplash/Surface
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pandemi Covid-19 memaksa masyarakat beradaptasi dan melakukan percepatan, akhirnya penggunaan teknologi dan jaringan internet kian masif. Kini dari 204,7 juta pengguna internet di Indonesia terdapat pengguna aktif media sosial yang mencapai 191 juta penduduk.

        Akan tetapi sayangnya Indonesia juga tercatat sebagai 10 besar negara yang kecanduan media sosial, dengan rata-rata durasi pemakaian 3 jam untuk bermain media sosial.

        Baca Juga: Intoleransi Merebak di Internet, Budaya Digital Harus Dibarengi dengan Nilai-nilai Pancasila

        Adapun rata-rata pemakaian internet per harinya untuk segala aktivitas mulai dari mencari informasi, bekerja, sekolah, hingga hiburan hampir mencapai 9 jam per hari.

        “Potensi ini besar sekali, kalau kita melihat sisi positif media sosial kita bisa memperoleh tambahan penghasilan, tapi sekarang silahkan pilih ingin kecanduan media sosial atau menjadikannya peluang,” sebut Indra Brasco, seorang Dadpreneur saat webinar Makin Cakap Digital wilayah Jawa Timur Kabupaten Kediri pada Kamis, (8/9/2022).

        Lebih lanjut, untuk mengetahui seseorang kecanduan media sosial atau tidak maka bisa dilihat bagaimana kebiasaanya saat bangun tidur. Apakah langsung mengecek ponsel pribadi dan melihat update berita-berita atau justru mencari minum dan ke toilet dulu, karena biasanya saat bangun tidur tentu itu yang dibutuhkan.

        Sesekali melihat media sosial sebenarnya boleh saja tapi jika terlalu sampai dalam penasaran dengan akun gosip dan media sosial mantan tentunya hal tersebut tidak memberikan manfaat. 

        Seseorang bisa lebih fokus memanfaatkan media sosial, menjadikannya peluang dan bebas memilih yang pas. Seperti membentuk personal branding, memulai usaha, dan menggunakannya sebagai media promosi.

        Personal branding sendiri harus melalui proses dalam menarik persepsi masyarakat terkait aspek yang dimiliki seseorang seperti keahlian, prestasi, kepribadian, dengan tujuan menampilkan citra positif. 

        "Personal branding akan meningkatkan kredibilitas, membantu memperluas koneksi, membuat seseorang jadi lebih menonjol dibanding kompetitor, jadi sarana menunjukan keahlian, dan membuat fokus pada tujuan," katanya. 

        Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kediri, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi. 

        Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli dibidangnya antara lain Pengusaha dan Digital Trainee, Graphologist Diana Aletheia, Ketua Relawan TIK Sidoarjo, Mohammad Rofiuddin dan mengundang Key Opinion Leader (KOL) Indra Brasco.

        Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi atau instagram @literasidigitalkominfo.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: