Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pendapatan Konsolidasi BMHS Naik 55% di Semester I-2022

        Pendapatan Konsolidasi BMHS Naik 55% di Semester I-2022 Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Bundamedik Tbk (BMHS) mencatatkan pendapatan terkonsolidasi selama semester 1 2022 naik sebesar 55% bila dibandingkan capaian sebelum pandemi, yakni semester I-2019.

        Margin EBITDA selama semester I-2022 (di luar diagnos dan layanan terkait COVID-19) naik 1 poin menjadi 18% year-on-year (yoy). Jika membandingkan dengan Pendapatan Net (dikurangi jasa medis dokter), maka EBITDA Margin berada di nilai 23% selama periode semester I-2022.

        Di sisi lain, BMHS mampu mempertahankan peningkatan pendapatan non-COVID dengan pertumbuhan sebesar 9% yoy.

        Baca Juga: Gencar Ekspansi, BMHS Gandakan Jumlah Rumah Sakit di Semester I-2022

        "Terlepas dari perubahan situasi pandemi, kami selalu siap dengan fundamental yang kuat dan persiapan matang," kata Ivan Sini, Komisaris Utama BMHS, dalam keterangan tertulis yang diterima Warta Ekonomi, Senin (12/9/2022).

        Menurut Ivan, BMHS akan fokus pada tiga pilar strategi prioritas untuk terus mendorong pertumbuhan bisnis berkelanjutan selama 2022, yaitu perluasan ekosistem, penguatan bisnis inti perusahaan, dan pendalaman kemitraan strategis. 

        Dalam hal perluasan ekosistem, Perusahaan juga tengah fokus meningkatkan standarisasi rumah sakit-rumah sakit yang telah diakuisisi agar sesuai dengan standarisasi ekosistem BMHS, baik dari aspek SDM, operasional medis, dan operasional keuangan. 

        Dari sisi pendalaman kemitraan strategis, BMHS juga terus meningkatkan cakupan kerja sama dengan sejumlah mitra terdepan di sektor layanan kesehatan termasuk dengan jaringan klinik berbasis digital. Lewat Bunda Pintar (hasil kolaborasi dengan Bunda Pintar) BMHS kini sudah memiliki lebih dari 150 klinik yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Ekspansi melalui 126 Klinik Fertilitas Indonesia di berbagai wilayah Pulau Jawa maupun di luar Pulau Jawa  juga berhasil menghasilkan total 6.300 layanan konsultasi fertilitas.

        Adapun dari sisi penguatan bisnis inti, perusahaan akan fokus pada transformasi customer journey (pengalaman pasien) dalam mendapatkan pelayanan kesehatan di ekosistem BMHS. Integrasi layanan digital telah berjalan dengan penggunaan aplikasi ehealth.bunda.co.id naik lebih dari 100% secara kuartal.

        "Dengan ketiga strategi tersebut, kami menargetkan pertumbuhan pendapatan non-Covid sebesar 20% hingga 30% dengan pertumbuhan EBITDA 1% setiap tahunnya," tambahnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Imamatul Silfia
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: