Kredit Foto: BMHS
PT Bundamedik Tbk (BMHS) menegaskan arah kebijakan dividen tahun buku 2026 dengan mempertahankan batas maksimal pembagian sebesar 30% dari laba bersih. Hal ini seiring langkah manajemen menyeimbangkan ekspektasi pemegang saham dengan ketentuan yang tercantum dalam prospektus saat perusahaan melantai di bursa.
Direktur Keuangan BMHS, Cuncun Wijaya, menyampaikan bahwa perseroan tetap membuka peluang peningkatan dividen apabila kinerja memungkinkan. Namun, setiap keputusan dividen wajib mengikuti komitmen yang telah ditetapkan sejak IPO.
“Dividen kami maunya bisa lebih tinggi setiap tahunnya, tetapi kami memiliki janji obligasi yang sudah dituangkan di prospektus waktu IPO, yakni maksimum 30% dari laba tahun sebelumnya,” ungkap Cuncun, dalam paparan publik daring pada Rabu (26/11/2025).
Baca Juga: Volume Pasien Meningkat, BMHS Bukukan Laba Rp13,6 Miliar
Ia menambahkan bahwa disiplin finansial menjadi dasar dalam penentuan porsi dividen 2026. Menurutnya, manajemen mempertimbangkan kebutuhan ekspansi bersamaan dengan harapan pemegang saham atas imbal hasil yang stabil. “Kami berupaya menjaga keseimbangan antara aspirasi shareholder dan kesehatan neraca perusahaan,” ujarnya.
BMHS sebelumnya membagikan dividen tunai sebesar Rp0,65 per saham untuk tahun buku 2024 dengan total Rp5,59 miliar. Realisasi tersebut berada dalam rentang kebijakan yang telah disepakati sejak IPO dan menjadi acuan penyusunan kebijakan dividen untuk periode berikutnya.
Baca Juga: Cek! BBCA Rilis Jadwal Pembagian Dividen Interim Rp6,77 Triliun
Dari sisi kinerja, perseroan mencatat perbaikan signifikan pada kuartal III-2025. Pendapatan mencapai Rp397 miliar atau naik 5% dibanding kuartal sebelumnya, sementara laba bersih melonjak hingga 950% pada periode yang sama. Kenaikan tersebut mencerminkan pemulihan operasional serta efektivitas efisiensi biaya yang dijalankan perseroan.
Secara kumulatif Januari–September 2025, pendapatan BMHS mencapai Rp1,15 triliun atau relatif setara dengan periode yang sama tahun lalu. Laba bersih berada di kisaran Rp20 miliar, menandakan stabilnya kinerja bisnis di tengah dinamika industri kesehatan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Annisa Nurfitri
Advertisement