Alat Pembayaran Digital Makin Masif, Pelajari Spesifikasi dan Perbedaannya
Pengguna internet di dunia kini mencapai 4,7 miliar, sementara Indonesia mencapai 204,7 juta atau 73,7 persen dari total populasi. Fakta tersebut membuat setiap individu akhirnya dituntut untuk beradaptasi dengan teknologi dan cakap menggunakan media digital.
Individu yang cakap bermedia digital dinilai mampu mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat keras dan lunak dalam lanskap digital, mesin pencarian informasi, aplikasi dompet digital, lokapasar dan transaksi digital.
Baca Juga: Digitalisasi Budaya, Peluang Besar Kenalkan Kekayaan Indonesia
Dosen Praktisi UPN Veteran dan Owner Hidroponiksurabaya.com, Agus Gunawan, mengatakan, transaksi digital berupa salah satu jenis teknologi finansial yang menyediakan jasa pelayanan pembayaran secara daring tanpa menggunakan uang tunai makin akrab di masyarakat digital.
"Kecenderungan penggunaan pembayaran digital makin meningkat seiring perubahan perilaku konsumen yang cenderung mengutamakan kemudahan bertransaksi," kata Agus, saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di Kabupaten Madiun, Jawa Timur pada Jumat (9/9/2022), dikutip dari siaran pers yang diterima di Jakarta.
Ragam alat pembayaran digital pun bermacam-macam, ada yang menggunakan mobile banking dan internet banking, uang elektronik, dompet digital, dan lainnya. Untuk mobile banking dan internet banking memungkinkan nasabah bank melakukan transaksi perbankan melalui internet atau smartphone. Sekarang, bahkan jika tak membawa kartu ATM pun, nasabah bisa menggunakan nomor handphone untuk mengambil uang di ATM.
Sementara, uang elektronik merupakan bentuk uang yang disimpan dalam media kartu yang digunakan untuk membayar tol, tiket perjalanan kereta, hingga bisa untuk berbelanja. Penggunanya harus mengeluarkan uang fisik untuk pengisian ulang.
Adapun dompet digital merupakan aplikasi elektronik untuk melakukan transaksi pembayaran online. Tanpa menggunakan kartu dan uang tunai, tetapi menggunakan smartphone yang dimiliki.
Selanjutnya, meskipun transaksi keuangan digital terbilang mudah dan terekam setiap transaksinya, tetapi pengguna tetap harus teliti agar transaksi tetap aman. Seperti memilih transaksi digital yang tepat, menggunakan PIN atau password yang tidak mudah ditebak, jangan memberikan kode OTP, ganti PIN atau password secara berkala, jangan sembarangan klik tautan mencurigakan, dan instal aplikasi pembayaran dari sumber resmi.
"Perbarui aplikasi secara berkala, hindari menggunakan wifi publik, belanja online di situs terpercaya, dan aktifkan dua faktor autentifikasi," tambahnya.
Baca Juga: Pentingnya Peran Orangtua dalam Mengawasi Anak di Internet
Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Madiun, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi.
Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya antara lain Pengusaha dan Digital Trainee, Graphologist Diana Aletheia; Dosen Praktisi UPN Veteran dan Owner Hidroponiksurabaya.com, Agus Gunawan; Key Opinion Leader (KOL) dan seorang aktris Fanny Fabriana.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi atau instagram @literasidigitalkominfo.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum