Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali mengingatkan agar jangan ada mutasi atlet untuk kepentingan jangka pendek menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 di Aceh-Sumatera Utara.
“Kita kan sudah punya target besar, prestasi tingkat global. Maka pembinaan sangat mutlak, tidak bisa kita mendapatkan prestasi kalau tidak dibina,” ujar Zainudin saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Tahun 2022 di Jakarta, kemarin.
Dalam sambutannya, Amali memberikan atensi kepada persiapan PON XXI Tahun 2024 di Aceh-Sumatera Utara (Sumut). “Ini pengalaman pertama untuk kita, melaksanakan PON di dua provinsi, tapi saya yakin Ketua Umum (Ketum) KONI Pusat dan jajarannya mampu melakukan ini,” ujarnya.
Apalagi, KONI Pusat telah sukses menyelenggarakan PON sebelumnya, yakni PON XX pada 2021 di Papua. Menpora menginginkan adanya peningkatan dari sisi prestasi maupun pelayanan dari tuan rumah penyelenggaraan PON 2024 di Aceh-Sumut.
“Kesiapan tuan rumah menjadi penting. Saya menghimbau untuk memaksimalkan sarana dan prasarana yang ada. Apa yang tersedia saya minta maksimalkan,” sambungnya.
Menpora secara lebih tegas berharap peningkatan kualitas pembinaan guna mencapai target pemerintah, dan menghindari cara meningkatkan prestasi tanpa melakukan pembinaan, yakni dengan mutasi atlet.
“Ada kecenderungan pada PON-PON sebelumnya, terutama dari tuan rumah ingin berambisi menang dan medali sebanyak-banyaknya. Kalau dihasilkan dari pembinaan, tidak ada masalah,” jelas Zainudin. “Tapi kalau dihasilkan dengan mengambil atlet yang sudah dibina oleh daerah lain dan untuk kepentingan jangka pendek, itu tidak boleh dan tidak sehat untuk pembinaan kita,” tandasnya
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar