Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        SBY Cium Penjegalan, Anak Buah AHY Heran Loyalis Megawati Kelonjotan: Skenario Jahatnya Ketahuan?

        SBY Cium Penjegalan, Anak Buah AHY Heran Loyalis Megawati Kelonjotan: Skenario Jahatnya Ketahuan? Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra merasa heran dengan sejumlah pihak yang seperti tak mengerti akan pesan terkait isu penjegalan dari Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

        Dirinya mengatakan SBY hanyalah mencoba mengingatkan semua pihak yang berpolitik akan suara dan harapan rakyat.

        Baca Juga: Jahat, Isu Penjegalan AHY Nyata, Omongan SBY Bukan Cuma Isapan Jempol Belaka!

        "Namanya Bapak Bangsa, wajar saja kalau beliau mengingatkan, agar para elite politik tidak berupaya mengamputasi harapan rakyat. Apalagi, dengan cara-cara yang tidak Demokratis dan menyalahgunakan kekuasaan," jelas Herzaky menanggapi tudingan Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dalam keterangan tertulisnya, Senin (19/9/2022).

        Herzaky juga mengingatkan pihak-pihak lain untuk tidak terlalu reaktif dan merasa tersindir dengan pernyataan SBY. Kecuali jika memang pihak tersebut merasa skenario jahatnya terbongkar.

        "Tidak perlu terlalu reaktif. Apalagi mengumbar hoaks dan fitnah. Kecuali, kalau memang merasa skenario jahatnya ketahuan," ujarnya.

        Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menilai Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY sedang memainkan strategi playing victim.

        Baca Juga: Ingin Nyapres, Loyalis Megawati Langsung Tarik Balik Anies Baswedan, Omongannya Nyelekit!

        Respon tersebut dalam rangka menyikapi pidato SBY di hadapan kader Demokrat soal ada upaya pihak tertentu yang menjegal partai di luar pemerintah mengusung calon presiden dan calon wakil presiden (capres dan cawapres) di Pilpres 2024.

        "Itu bagian dari strategi playing victim-lah, karena itu juga dimainkan oleh Pak SBY pada 2004," kata Hasto dalam konferensi pers secara daring, Minggu (18/9).

        Dia mengungkapkan SBY sebenarnya khawatir PD tidak bisa mendorong Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi peserta Pilpres 2024.

        Baca Juga: Ganjar Pranowo Gak Diundang Acara PDIP Lagi, Anak Buah Megawati Blak-blakan: Enggak Usah...

        "Ketika seseorang tidak mendapatkan dukungan dari parpol, jangan kemudian dikatakan dijegal," ungkap anak buah Megawati Soekarnoputri itu.

        Alumnus Universitas Gadjah Mada (UGM) itu mengingatkan cara playing victim demi meningkatkan elektabilitas sebenarnya sudah usang.

        Baca Juga: Bapaknya 'Dibanding-bandingke' oleh AHY, Gibran: Ora Popo!

        Sebab, elektabilitas bisa menguat apabila sosok tersebut memiliki capaian prestasi ketika menjabat.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: