Sesuai Target Digitalisasi Pasar Rakyat, Kini Pasar Badung Sudah Pakai Aplikasi E-banking Balipay
Kementerian Perdagangan (Kemendag) menargetkan penerapan digitalisasi tahun 2022 di 1.000 pasar rakyat dan 1.000.000 pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di seluruh Indonesia. Mengutip dari siaran resmi Kemendag, sampai saat ini sudah terdapat 2.087 pasar rakyat yang menggunakan situs web pasar melalui Sistem Informasi Sarana Perdagangan (SISP).
Selain itu, tercatat bahwa 10 Pasar Rakyat onboarding pemasaran secara digital di Tokopedia; 537 Pasar Rakyat memanfaatkan e-monitoring harga bapok melalui Sistem Pemantauan Pasar Kebutuhan Pokok (SP2KP); 214 pasar rakyat sudah onboarding mengimplementasikan QRIS; 3.500 pedagang sudah tergabung dalam aplikasi GrabMart; serta 106.702 pedagang telah menggunakan pembayaran retribusi secara elektronik yang onboarding dan memanfaatkan platform digital.
Baca Juga: Kemendag Blokir 760 Entitas yang Tidak Memiliki Izin Bappebti, Simak!
Sejalan dengan capaian itu, Pasar Badung di Denpasar, Bali telah mulai mengembangkan dan mengimplementasikan konsep pasar digital. Pedagang Pasar Badung telah menjual bapok secara daring melalui sewakajaya.orderonline.id, sebuah laman yang dikelola oleh Perumda Pasar Sewakadarma Kota Denpasar.
Saat berbelanja secara fisik, pembayaran telah dapat dilakukan di los dan kios pedagang menggunakan QRIS. Pembayaran retribusi pedagang juga telah dapat dilakukan secara elektronik.
Hal ini terlihat saat Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan melakukan peninjauan harga barang kebutuhan pokok (bapok), pada hari ini Rabu (21/9/2022). Saat berbelanja sejumlah bapok di los sembako, Zulhas membayar secara nontunai menggunakan Quick Response Indonesian Standard (QRIS) di Pasar Badung.
Pembayaran nontunai di Pasar Badung didukung aplikasi e-banking Balipay dari Bank BPD Bali.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Martyasari Rizky
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: