Indonesia Mengajar (IM) bakal mengadakan acara Konferensi Pendidikan Indonesia Timur, yang akan diselenggarakan pada tanggal 24-25 September 2022 di Gedung Kementrian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Jakarta Pusat.
Acara tersebut akan mempertemukan ratusan orang dengan latar belakang, untuk berbagi pengalaman dan mencari serta merumuskan solusi bersama, memupuk kepedulian dan perhatian satu sama lain secara khusus di dunia pendidikan di Indonesia Timur.
Ketua Yayasan Gerakan Indonesia Mengaja Hikmat Hardono mengungkapkan pendidikan di Indonesia Timur tak asing dengan pendangan negatif seperti susahnya akses jalan, minimnya fasilitas dan rintangan budaya yang sulit dilawan.
Tidak heran membuat belahan bumi pertiwi yang satu ini selalu akrab dengan kata "tertinggal". “Tapi kabar baiknya, Indonesia Mengajar mematahkan stigma negatif yang telah terbentuk tersebut berdasarkan pengalaman para pengajar mereka yang mengabdi hingga ke pelosok negeri selama ini,”Kata Hikmat.
Masyarakat kata dia perlu mendengar kisah para pengajar di berbagai pelosok negeri ini secara langsung, agar tidak melihat Indonesia Timur sebagai bagian negeri yang sangat tertinggal.
“Syaratnya untuk berani beragam dengan pendekatan di lapangan. Kita harus terbuka dulu. Kita nggak pernah bisa memahami bahwa pendekatan pengembangan pendidikan itu bisa dan harus beragam tanpa kita berani mendengar dan bersikap terbuka lebih dalam tentang apa yang sesungguhnya terjadi di lapangan,”tegasnya.
Salah satu guru dari Indonesia Mengajar, Iffah Sulistyawati Hartana mendapat tugas mengajar di Papua Barat, tepatnya di Maybrat. Ia berangkat pada 17 September 2021 dan purnatugas pada 18 September 2021.
Iffah bercerita dimana dirinya mendapatkan berbagai kejutan yang menarik. Selama bertugas disana, ia mendapatkan hal yang luar biasa, dan sangat bertolak belakang dengan pandangan atau stigma buruk yang sering didengar.
Alumni ITB ini mengungkapkan bahwa disana anak-anak lebih ramah, semangat giat belajar dan juga periang, yang menyebutnya dengan sapaan “Ibu guru Jawa”.
Saat baru ke Maybrat, ia mendapatkan pengalaman yang luar biasa, dimana ia dikejutkan dengan budi pekerti orang orang sekitar, dan mendapati orang Maybrat yang memiliki hati yang baik, meski mereka lebih sedikit keras. Ia sangat dihormati dan dihargai.
Sekedar informasi Indonesia Mengajar (IM) adalah sebuah lembaga nirlaba yang merekrut, melatih, dan mengirim generasi muda terbaik bangsa ke berbagai daerah di Indonesia untuk mengabdi sebagai Pengajar Muda (PM) di Sekolah Dasar (SD) dan masyarakat umum selama satu tahun penuh
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar
Tag Terkait: