Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Jadikan Etis Bermedia Digital sebagai Budaya

        Jadikan Etis Bermedia Digital sebagai Budaya Kredit Foto: Unsplash/ Mimi Thian
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Masyarakat digital haruslah berbudaya. Dengan begitu, ekosistem dunia maya akan lebih harmonis tertata dengan nilai keluhuran dan tata kesopanan. Apalagi di dalam ruang digital kita bertemu dengan bermacam-macam suku bangsa, etnis, yang tak terbatas dengan letak geografis dari berbagai belahan dunia.

        "Setinggi-tingginya kita mempunyai pendidikan, dan secanggih-canggihnya teknologi kita tetap harus berbudaya," ujar Praktisi Komunikasi Digital, Reiza Praselanova, saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Senin (19/9/2022), dikutip dari siaran pers yang diterima di Jakarta.

        Baca Juga: Konsistensi, Kunci Sukses Content Creator di Era Digital

        Terlebih dengan tantangan dunia digital saat ini, makin mengaburnya wawasan kebangsaan, menipisnya tata kesopanan, hingga menghilangnya budaya Indonesia karena media digital menjadi panggung budaya asing. Kemudian kebebasan berekspresi di dunia digital juga makin kebablasan, berkurangnya toleransi dan penghargaan pada perbedaan. Belum lagi mengenai batas-batas privasi yang seolah sudah melewati aturan dan pelanggaran hak cipta karya intelektual dengan plagiasi.

        Lebih lanjut dia mengatakan, budaya digital masyarakat Indonesia adalah budaya Pancasila. Nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika harus menjadi panduan karakter saat bermedia digital. Di tiap silanya mulai dari cinta kasih, toleransi, saling menghargai perbedaan, hingga nilai kegotong-royongan bisa diaplikasikan dalam kehidupan bermedia digital.

        "Dari cara kita berbicara, cara memberi komentar, kita pakai panduannya karakter orang Indonesia," tambahnya.

        Selain itu, media digital seharusnya bisa menjadi sarana untuk digitalisasi budaya. Sebab, budaya di ruang digital dengan nondigital tidaklah berbeda. Digitalisasi budaya juga memungkinkan kita mendokumentasikan kekayaan budaya. Platform digital saat ini seperto Google Arts & Culture, TikTok, Instagram, dan YouTube. Sekaligus dengan cara itu, melalui produksi konten-konten budaya, setiap orang bisa mengajak untuk mencintai produk dalam negeri dengan turut mempromosikan maupun menjadi pelaku usahanya.

        Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi.

        Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya antara lain Managing Director D&D Consulting, Ni Made Suryandari; Praktisi Komunikasi Digital, Reiza Praselanova; dan Key Opinion Leader (KOL), Fanny Fabriana. Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: