Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Teriakan SBY Soal Tanda Kecurangan Pemilu 2024 Menggelegar, Pengamat: Peringatan!

        Teriakan SBY Soal Tanda Kecurangan Pemilu 2024 Menggelegar, Pengamat: Peringatan! Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sukses mencuri perhatian saat memberikan pidatonya di Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Demokrat yang mana ia menyebut soal kecurangan di Pemilu 2024.

        Mengenai hal ini, Peneliti Centra Initiative Erwin Natosmal Oemar menilai pernyataan SBY bukan hal yang biasa.

        “Itu pernyataan yang serius sekaligus menjadi peringatan bagi independensi Komisi Pemilihan Umum (KPU),” ujar Erwin dilansir dari GenPI.co, Kamis (22/9).

        Baca Juga: Elektabilitas PDIP dan Gerindra Merosot, PKS Melesat Masuk 3 Besar Hasil Survei, Nggak Nyangka, Alasannya Bikin Semua Melongo!

        Menurut Erwin, informasi yang didapat SBY bukan hal yang patut disepelekan. Sebab, hal tersebut menyangkut KPU.

        “Saya menduga pernyataan itu berkaitan dengan ditemukannya fakta sejumlah anggota KPU yang terafiliasi atau dicatut oleh parpol,” kata dia.

        Oleh sebab itu, dirinya berharap KPU segera membeberkan temuannya terkait adanya ada 98 nama anggota KPU yang dicantumkan sebagai kader parpol.

        “Temuan ini harus dibongkar dan dibuka seterang-terangnya agar tidak menjadi masalah bagi kredibilitas hasil pemilu,” ujar Erwin.

        Sebelumnya, SBY mengaku mendapat informasi bahwa Pilpres 2024 telah diatur agar memunculkan 2 pasangan saja.

        “Konon akan diatur dalam pilpres yang hanya diinginkan dan dikehendaki mereka dua paslon saja,” ujar SBY.

        Baca Juga: Anies Baswedan Nggak Main Lapor Soal Pencatutan Fotonya, Refly Harun Blak-blakan: Sikap Ini Harus Jadi Contoh Pejabat Publik Lain!

        Dirinya juga mengatakan salah satu informannya menyebut ada pihak yang kendak menjegal Partai Demokrat dan koalisinya.

        “Informasinya, demokrat dan koalisinya sebagai oposisi jangan harap bisa mengajukan capres cawapres. Jahat bukan? Menginjak injak hak rakyat,” pungkas SBY. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: