Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Omongan Tajam SBY Soal Tanda Ketidakadilan Pemilu 2024 Disebut Pengamat Tendensius: Apakah Dia Lupa?

        Omongan Tajam SBY Soal Tanda Ketidakadilan Pemilu 2024 Disebut Pengamat Tendensius: Apakah Dia Lupa? Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sukses mencuri perhatian saat memberikan pidatonya di Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Demokrat yang mana ia menyebut soal kecurangan di Pemilu 2024.

        Mengenai hal ini, Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando Emas menilai perkataan SBY merupakan pernyataan yang tendensius terhadap pemerintahan saat ini.

        Dia juga menganggap pernyataan SBY terlihat meragukan independensi Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

        Baca Juga: PSI Tuding Ada Lurah Pungli atas Nama Anies Baswedan, Riza Patria Nggak Main-main: Kami Cek!

        Menurut Fernando, ungkapan SBY tersebut merupakan pernyataan yang provokatif.

        "Pernyataan itu dapat menimbulkan ketidakpercayaan peserta pemilu terhadap pemerintah dan penyelenggara," ucap dia, Kamis (22/9).

        Hal tersebut, kata Fernando, makin menunjukkan bahwa SBY bukan seorang negarawan walaupun pernah menjadi Presiden Republik Indonesia selama dua periode.

        Di sisi lain, Fernando menganggap kemungkinan SBY ingin menekan pemerintah agar hasil Kasasi Kongres Luar Biasa di Sibolangit tidak berpihak kepada Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.

        "Apakah SBY lupa? Para hakim agung memutuskan perkara dilakukan independen tanpa bisa dipengaruhi oleh pihak mana pun, termasuk pemerintah," ujarnya.

        Fernando juga menilai pernyataan SBY tersebut kemungkinan untuk membantu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam Pemilu 2024.

        Baca Juga: Elektabilitas PDIP dan Gerindra Merosot, PKS Melesat Masuk 3 Besar Hasil Survei, Nggak Nyangka, Alasannya Bikin Semua Melongo!

        "SBY mungkin menyadari AHY tidak dilirik oleh partai politik lainnya untuk diusung pada Pilpres 2024 sehingga perlu mencari kambing hitam atas kembali gagalnya ikut pilpres, seperti 2019," tuturnya.

        Menurut Fernando, SBY sebaiknya menikmati hari tuanya tanpa membuat komentar yang membuat gaduh.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: