Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat (Pemdaprov Jabar) memberikan perhatian khusus kepada mitigasi kebencanaan melalui inovasi dengan cara-cara yang kreatif.
Salah satunya adalah peningkatan kapasitas relawan dan potensi SAR melalui kompetisi Jabar Quick Response River Rescue Challenge (JRRC).
Baca Juga: Ridwan Kamil: Keterbukaan Informasi Harus Jadi Ekosistem!
JRRC sendiri merupakan kompetisi SAR sungai yang diinisiasi langsung oleh Ridwan Kamil dengan tujuan menciptakan potensi-potensi SAR yang memiliki kompetensi unggul dalam situasi krisis terutama pada bencana hidrometerologi yang mungkin terjadi di Jawa Barat.
Gubernur yang akrab disapa Kang Emil ini juga mengingatkan bahwa dalam upaya mitigasi bencana, selain melatih para potensi SAR agar semakin mahir, upaya mengedukasi masyarakat umum dalam memahami alam dan melestarikannya juga harus terus dilakukan.
Baca Juga: Lestarikan Tari Merak, Ridwan Kamil Adopsi Pepatah Bung Karno
"Kita harus terus mencari cara-cara yang kreatif untuk mengedukasi masyarakat (terkait mitigasi bencana). Masyarakat kita harus hidup dengan realita yang hadir, memahami bahwa alam itu memiliki siklusnya sendiri", katanya kepada wartawan di Bandung, Sabtu (24/9/2022)
Adapun, Ketua Panitia JRRC Sandi Prisma Putra mengatakan, JRRC akan dilaksanakan di Kabupaten Garut pada 29 September-2 Oktober 2022 memanfaatkan aliran Sungai Cimanuk di Kampung Patrol Desa Dangdeur Kecamatan Banyuresmi Kabupaten Garut. Peserta kompetisi sendiri berasal dari instansi, siswa, mahasiswa dan masyarakat umum serta komunitas se-Indonesia.
“Akan ada 60 tim yang mengikuti kompetisi dengan total 420 peserta,” katanya
Baca Juga: Tingkatkan Kunjungan Wisatawan, Ridwan Kamil Pamerkan UMKM Jabar di Indonesia Timur
Perlombaan sendiri terdiri dari 3 kategori lomba yakni Flip boat challenge, Z-drag rescue system challenge dan river rescue operation challenge.
Latar belakang diadakannya kompetisi yang baru pertama kali digelar di Indonesia itu adalah pentingnya kemampuan operasi penyelamatan di sungai berarus deras. Mengingat potensi bencana hidrometeorologis di Indonesia khususnya Jawa Barat sangat tinggi.
Sandi berharap dari kompetisi ini juga untuk membangun dan mengembangkan jaringan relawan spesialis pada aktivitas pencarian dan pertolongan di perairan. Mengingat Jawa Barat sendiri memiliki 2.265 sungai dan anak sungai, dimana sepanjang 2021 saja menurut data dari Basarnas, terdapat 125 penanganan SAR di perairan.
Baca Juga: Anies dan Ridwan Kamil Paling Kuat di Pilpres 2024, Survei LPI: Publik yang Memberi Jawaban
JRRC juga merupakan bentuk pembinaan sekaligus upaya Kang Emil untuk memberikan ruang bagi potensi SAR di Indonesia dalam meningkatkan kompetensinya melalui kejuaraan yang berkualitas.
"Sesuai arahan Pak Gubernur, dalam rangka mewujudkan Jabar sebagai Provinsi yang tangguh bencana, JRRC adalah salah satu bentuk ikhtiar dan inovasi mitigasi kebencanaan dalam cluster edukasi dan pembinaan potensi/relawan SAR melalui ajang kompetisi penyelamatan di sungai berarus deras," pungkasnya
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty