Aset Kripto Terus Turun, Bank of America Nilai Kripto Jadi Aset Berisiko
Akibat dari kenaikan suku bunga global, aset digital kini terus mengalami penurunan nilai. Bank of Amerika (BAC) pada Jumat lalu menerbitkan sebuah laporan penelitian yang mencatat penurunan nilai pada aset digital telah membuat aset digital menjadi aset berisiko.
Dilansir dari Coindesk pada Selasa (27/9/2022), BAC mencatat dalam laporannya bahwa Ether (ETH) terus mengalami penurunan nilai karena para investor beralih ke pendekatan menunggu dan melihat mengenai peningkatan di masa depan. Hal ini terjadi setelah masa peralihan blockchain ETH dari proof-of-work (PoW) ke proof-of-stake (PoS) yang ternyata tidak memperbaiki masalah skalabilitas atau biaya tinggi.
Baca Juga: Buru Kejahatan terkait Kripto, Polisi Brasil Grebek Enam Bursa Kripto dalam Investigasinya
Namun berbeda dari ini, pada stabelcoin yang merupakan jenis cryptocurrency yang nilainya dipatok ke aset lain, BC melihat tanda-tanda positif pemulihan termasuk aliran dana masuk stablecoin. Di mana arus masuk ini melonjak menjadi US$490 juta, 58% lebih tinggi dari minggu sebelumnya. Empat stablecoin terbesar pun memiliki arus masuk bersih pertukaran untuk minggu ketiga berturut-turut.
Oleh karenanya, untuk mendukung adopsi keuangan yang terdesentraliasi, BAC kini tengah mengharapkan kejelasan perturan terkait dengan peminjaman, perdagangan, dan aktivitas keuangan lain yang dilakukan di blockchain tanpa menggunakan perantara tradisional.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Nurdianti
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: