Elektabilitas Puan Maharani Masih Jeblok Meski Sudah 'Ngalor Ngidul', Pengamat: Tak Bisa Menyatu dengan Masyarakat!
Perkembangan politik menjelang pemilu dan pilpres 2024 terus berlangsung. Mengenai hal ini, Pengamat komunikasi dan politik Jamiluddin Ritonga menyoroti soal elektabilitas Ketua DPP PDIP Puan Maharani yang sulit naik.
Menurutnya salah satu indikasinya yakni karena Puan dikesankan berjarak dengan masyarakat.
"Dia secara fisik memang bersama masyarakat tapi tidak bisa menyatu," ujar Jamiluddin dilansir dari GenPI.co, Kamis (29/9).
Bahkan, baru-baru ini Puan terekam membagi-bagikan kaus kepada warga Jawa Barat dengan raut muka yang muram.
"Dengah raut wajah tanpa senyum mengesankan ketidakramahannya," tambahnya.
Tidak hanya itu, akademisi dari Universitas Esa Unggul menyebut contoh lainnya yakni ketika Puan bersama petani menanam padi di sawah.
"Meski mengenakan topi dan pakaian seperti petani, tetap saja Puan tidak mengesankan menyatu dengan petani," ungkapnya.
Hal itu kiranya aneh mengingat Puan salah satu petinggi PDIP yang mengklaim partai wong cilik.
Jadi, Puan sulit diterima masyarakat karena masalah ketidaksinkronan antara bahasa verbalnya dengan bahasa tubuhnya.
"Itu penyebab mengapa popularitas Puan Maharani relatif tinggi, elektabilitasnya tetap jeblok," jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto