Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Omongan Sri Mulyani Soal Resesi Bikin Merinding, Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Rontok Berkeping-Keping!

        Omongan Sri Mulyani Soal Resesi Bikin Merinding, Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Rontok Berkeping-Keping! Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Nilai tukar rupiah rontok berkeping-keping mendekati level Rp15.300 per dolar AS jelang akhir pekan ini. Melansir RTI, rupiah anjlok -0,09% ke level Rp15.356 per dolar AS pada Jumat, 30 September 2022. 

        Rupiah hari ini bergerak variatif atas mata uang dunia. Rupiah menguat terhadap dolar Taiwan (0,33%),  won (0,19%), yen (0,13%), dan ringgit (0,09%). Namun, rupiah tumbang melawan baht (-0,25%), yuan (-0,23%), dolar Hong Kong (-0,05%), dan dolar Singapura (-0,03%). 

        Baca Juga: Pasar Saham Berdarah-Darah, Harga Emas Melonjak Parah!

        Ancaman resesi global menjadi momok bagi pergerakan nilai tukar rupiah jelang akhir pekan ini. World Economic Forum (WEF) atau Forum Ekonomi Global mengatakan, tingginya inflasi yang tiada henti dan penurunan upah riil secara konsisten membuat resesi global makin mungkin untuk terjadi. 

        Sinyal resesi bahkan sudah disampaikan oleh Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani. Ia menyebut, pada tahun 2023 inflasi masih tinggi akibat melonjaknya harga pangan dan energi di sejumlah negara. Hal itu menyebabkan bank sentral negara maju menaikkan suku bunga dan mengetatkan likuiditasnya. Bendahara negara tersebut lantas memprediksi bahwa seluruh dunia akan mengalami resesi.

        "Kalau bank sentral di seluruh dunia meningkatkan suku bunga cukup ekstrem dan bersama-sama, dunia akan mengalami resesi di 2023," kata Sri Mulyani saat Konferensi Pers APBN KiTa Edisi September 2022 beberapa waktu lalu.

        Baca Juga: Kenaikan Harga Emas Sangat Drastis, Bikin Kantong Kembang Kempis!

        Sri Mulyani menyampaikan, negara-negara besar seperti AS, China, dan Eropa kini tengah dalam proses penyesuaian yang tidak mudah dengan berbagai masalah ekonomi yang ada. Hal itu dinilai akan berdampak luas ke seluruh dunia.

        "Mereka adalah negara-negara yang memegang peran penting dalam ekonomi global dan pastinya akan memberikan dampak luas ke seluruh dunia," ujar Sri dalam UOB Economic Outlook 2023 di Jakarta, Kamis, 29 September 2022.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Lestari Ningsih
        Editor: Lestari Ningsih

        Bagikan Artikel: