Ini Janji-janji Putin untuk 4 Wilayah Ukraina yang Resmi Gabung Rusia, Simak!
Presiden Vladimir Putin meminta pihak berwenang Ukraina untuk menghormati pilihan yang dibuat oleh Donbass, Kherson dan Zaporozhye, dan memperingatkan bahwa Rusia akan melindungi wilayahnya menggunakan semua cara yang tersedia.
Putin berjanji bahwa kota-kota dan pemukiman, perumahan, sekolah, rumah sakit, teater dan museum yang rusak dalam pertempuran akan dipulihkan, seperti halnya industri dan infrastruktur.
Baca Juga: Berapi-api Terima Wilayah Baru ke Rusia, Putin: Rakyat Telah Memilih Pilihan Mereka
Presiden juga mengimbau prajurit angkatan bersenjata Rusia, milisi Donbass, dan anggota keluarga mereka, menjelaskan apa yang mereka perjuangkan.
"Rekan-rekan kami, saudara dan saudari kami di Ukraina --bagian asli dari orang-orang kami yang bersatu, telah melihat dengan mata kepala sendiri apa yang sedang dipersiapkan oleh lingkaran penguasa yang disebut Barat untuk seluruh umat manusia," kata Putin.
"Di Ukraina, mereka pada dasarnya telah membuang topeng mereka, menunjukkan sifat asli mereka. Setelah runtuhnya Uni Soviet, Barat memutuskan bahwa planet --kita semua selamanya harus menerima perintahnya. Pada tahun 1991, Barat mengandalkan Rusia untuk tidak pulih dari guncangan itu dihadapi dan hancur dengan sendirinya," tambahnya.
"Ini hampir terjadi, kita ingat tahun 90-an, tahun 90-an yang mengerikan, dipenuhi dengan kelaparan, kedinginan, dan keputusasaan. Tetapi Rusia berdiri teguh, bangkit kembali, diperkuat dan kembali mengambil tempat yang seharusnya di dunia," kata Putin.
Barat terus mencari peluang baru untuk menyerang, melemahkan dan memecah belah Rusia dan menimbulkan ketegangan di antara rakyatnya, sesuatu yang "selalu mereka impikan," tambahnya.
Barat siap untuk melakukan apa saja "untuk melestarikan sistem neokolonial yang memungkinkannya untuk hidup secara parasit --dan secara faktual untuk menjarah dunia berkat kekuatan dolar dan dikte teknologi. Untuk mengumpulkan upeti dari kemanusiaan," kata Putin.
Inilah alasan mereka mengejar "penghancuran total" bangsa-bangsa, agresi mereka terhadap negara-negara merdeka, nilai-nilai tradisional dan budaya unik.
Beberapa negara setuju dengan status "pengikut" ini, kata Putin, sementara yang lain dibeli, terancam atau hancur, meninggalkan seluruh negara dalam reruntuhan.
"Justru keserakahan ini, upaya untuk melestarikan kekuatannya yang tidak terbatas, yang menjadi alasan sebenarnya untuk perang hibrida yang dilancarkan terhadap Rusia oleh Barat secara kolektif, kata Putin. Mereka pada prinsipnya tidak membutuhkan Rusia."
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: