Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kata Mantan Menpora: Penangangan Kerusuhan pada Kompetisi Sepak Bola Tak Gunakan Gas Air Mata

        Kata Mantan Menpora: Penangangan Kerusuhan pada Kompetisi Sepak Bola Tak Gunakan Gas Air Mata Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Peristiwa yang terjadi di Stadion Kanjuruhan disorot mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Agung Laksono. Dia mempertanyakan manajemen risiko yang menggunakan gas air mata saat penanganan kericuhan.

        Dia merasa, penanganan kerusuhan di dunia sepak bola seharusnya tidak memakai gas air mata.

        Baca Juga: Ratusan Nyawa Melayang dalam Tragedi Kanjuruhan, Jenderal Listyo Diminta Tegas 'Urus' Anak Buahnya: Jangan Lembek, Pak!

        "Setahu saya menangani kerusuhan pada kompetisi sepak bola tidak menggunakan gas air mata atau senjata api dan kekerasan lainnnya karena itu pasti akan menimbulkan korban, bahkan adanya korban meninggal dunia," kata Agung Laksono melalui keterangan pers, Minggu (2/10).

        Namum, Agung Laksono berharap semua pihak tidak saling menyalahkan terkait tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada Hari Kesaktian Pancasila itu. Dia mengatakan, tragedi pilu itu bisa menjadi pelajaran semua elemen bangsa membenahi persepakbolaan Indonesia agar tidak menghasilkan sanksi dari FIFA.

        "Jangan hanya terfokus mencari siapa yang salah, investigasi dan ambil langkah-langkah tepat, serta cegah agar hal serupa tidak terjadi lagi," kata Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) itu.

        Menurut Agung Laksono, semua pihak saat ini sebaiknya terfokus untuk menangani para korban meninggal dan korban luka juga harus benar. Adapun perihal investigasi diserahkan sepenuhnya ke pihak kepolisian.

        Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan, Kematian Ratusan Supporter Arema Sebenarnya Bisa Dielakkan: Sebelum Tanding...

        "Serahkan kepada yang berwajib untuk melakukan investigasi agar tidak terulang dan ditiru, selain itu juga ada yang hilang akibat tragedi ini. Semoga tidak bertambah korban," bebernya.

        Sebelumnya, ratusan orang tewas setelah pertandingan Arema FC melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10) malam.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: