Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Miliarder Ini Sebut Elon Musk Beli Twitter Kemahalan: Dia Tidak Harus Membayar Harga yang Menggelikan

        Miliarder Ini Sebut Elon Musk Beli Twitter Kemahalan: Dia Tidak Harus Membayar Harga yang Menggelikan Kredit Foto: REUTERS/Aly Song
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Miliarder investor "Shark Tank" Kevin O'Leary mengatakan bahwa harga Twitter yang ditawar Elon Musk terlalu mahal. Ia bahkan tidak percaya Twitter bernilai USD10 miliar (Rp152 triliun). Ia menyebut Elon Musk akan  memulai dari awal jika ingin menghasilkan uang dari pembelian USD44 miliar (Rp669 triliun) di perusahaan media sosial.

        Sebagaimana diketahui, Elon Musk kembali melanjutkan penawarannya untuk membeli Twitter seharga USD54,20 per saham.

        Melansir Market Insider di Jakarta, Kamis (6/10/22) keputusan ini terjadi setelah berbulan-bulan CEO Tesla mencoba mundur dari kesepakatan dengan menuduh situs itu penuh dengan bot dan akun palsu.

        Baca Juga: Usai Drama Panjang, Elon Musk Ujung-ujungnya Jadi Juga Beli Twitter, Harganya Rp668 Triliun!

        Tetapi O'Leary menyatakan keraguannya atas penilaian sebesar USD44 miliar, ia menyebut Twitter salah satu perusahaan media sosial yang paling buruk dikelola dalam bisnis ini.

        "Ini [Twitter] penuh dengan bot. Ini adalah perusahaan yang dijalankan dengan buruk ... Jika dia akan mengambil alih, mungkin dia bisa mendapatkan kembali USD44 miliarnya. Saya tidak yakin itu bernilai USD10 miliar," katanya kepada CNBC.

        "[Twitter] membutuhkan manajemen baru. Saya pikir dia [Musk] harus melakukan perombakan jika dia ingin memilikinya dan membersihkan rumah serta memulai dari awal. Itu hanya perusahaan yang mengerikan."

        O'Leary memperkirakan tanpa hype dari pengambilalihan Musk, saham Twitter sebenarnya akan bernilai antara USD12 dan USD15 per saham.

        O'Leary menambahkan bahwa dia menjual saham Twitter pada bulan Agustus, karena dia yakin Musk akan menegosiasikan harga baru USD35 per saham sebelum melanjutkan kesepakatan.

        "Musk akan mampu melewati proses pengadilan, dan melakukan kesepakatan dengan harga yang jauh lebih murah. Dan saya tidak tahu mengapa dia tidak melakukan itu. Dia tidak harus membayar harga yang menggelikan ini," kata O'Leary .

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: