Banyak cara dan media untuk mengenalkan budaya serta pariwisata Jawa Barat, termasuk melalui film bergenre horor.
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat mengapresiasi film 'Pamali' besutan sineas Bobby Prasetyo karena cerita dan pesan dari film tersebut sangat mengangkat budaya dan pariwiasata Jawa Barat.
Baca Juga: Ekspor Ubi Cilembu Jabar Tembus USD3 Ribu
"Salah satu kanalnya adalah film 'Pamali' yang sudah tayang beberapa hari ini di bioskop," ujar Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jabar Chandrawulan saat talkshow film 'Pamali', di Gedung Sate, Bandung, Minggu (9/10/2022).
Talkshow film Pamali merupakan bagian dari gelaran Road To West Java Festival yang akan dilangsungkan 2023 mendatang.
Film Pamali sendiri bercerita tentang pasangan muda suami istri yang kembali ke kampung halaman dan menjual aset rumah peninggalan orang tuanya. Banyak 'kepamalian' yang dilanggar akhirnya membawa petaka. Film Pamali dibintangi aktor Marthino Lio, Putri Ayudya, Taskya Namya, Unique Priscilla, dan Rukman Rosadi.
Film Pamali mengambil cerita tentang 'pamali' atau tabu yang hidup di masyarakat Sunda sejak lama. Pamali merupakan aturan tidak tertulis yang tidak boleh dilanggar. Jika dilanggar maka akan ada petaka atau kesialan yang terjadi.
Baca Juga: Dapat Sinyal Dukungan Habib Rizieq, Anies Baswedan Harap Waspada: Prabowo Saja Kalah Dua Kali...
Pada masyarakat Sunda tempo dulu pamali kerap dipakai sebagai benteng untuk menyelamatkan alam, nilai- nilai, atau tatatan sosial. Namun pada masyarakat modern saat ini pamali kerap diabaikan.
"Diharapkan lewat film ini masyarakat bisa lebih mengenal (budaya) dan keindahan alam Jawa Barat," katanya
Dia menyebutkan, promosi film Pamali dilakukan melalui komunitas-komunitas yang ada agar lebih cepat tersosialisasikan ke masyarakat.
Baca Juga: Lewat Road West Java Festival 2022, Jabar Dorong UMKM Naik Kelas
"Salah satunya lewat komunitas-komunitas yang ada agar cepat tersosialisasikan ke berbagai kalangan. Lewat film ini, giliran Kabupaten Garut yang kita promosikan karena setting ceritanya di Garut, dalam kesempatan lain tentu daerah lain juga,"ungkapnya
Adapun, sutradara film 'Pamali' Bobby Prasetyo mengaku, ketertarikanya mengangkat film yang diadaptasi dari game dengan judul 'Pamali' itu karena muatan budayanya.
Baca Juga: Ganjar Pranowo atau Puan Maharani, Jokowi Ingin Wujudkan Ambisi: Bisa Saja Dukung Anies Baswedan!
"Terutama karena muatan budaya pamali itu yang sudah mulai pudar dipahami oleh masyarakat Sunda sendiri terutama kalangan milenial. Untuk itu saya merasa perlu menyampaikannya kembali melalui media film,"pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: