Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat (Pemdaprov Jabar) melakukan ekspor ubi cilembu dari PT Sinar Argo Cileumbu ke Hongkong senilai 3.000 USD. Selain ubi cileumbu, pada kesempatan yang sama juga dilepas ekspor teh hijau ke Malaysia setelah sebelumnya terhenti akibat pandemi Covid-19.
"Hari ini ekonomi Jabar sudah menggeliat kembali, sudah naik hampir 5,6 persen kenaikannya. Termasuk juga yang paling menonjol adalah sektor tekstil dan UMKM, yang sudah menggeliat," kata Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, saat melepas ekspor produk pertanian di halaman Gedung Sate, Kota Bandung, Sabtu (8/10/2022).
Baca Juga: Perkuat Desain Produk Ekspor, Kemendag Tampilkan 45 Produk Peraih GDI di M Bloc Design Week
Sebelumnya, Jawa Barat melakukan ekspor produk pertanian lainnya, seperti beras organik hingga kopi.
Uu berharap, Jawa Barat dapat terus kembali melakukan ekspor, bukan hanya produk pertanian, namun juga produk UMKM sehingga mampu meningkatkan serta memulihkan perekonomian yang terdampak akibat pandemi Covid-19.
"Mudah-mudahan ekspor ini bukan yang pertama dan terakhir, tapi ekspor yang pertama dan selanjutnya, ekspor-ekspor yang lain yang lebih banyak lagi," ungkapnya.
Adapun, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat (Indag Jabar), Iendra Sofyan, mengatakan ekspor Jawa Barat terbesar adalah manufaktur sekitar 98 persen, sedangkan ekspor produk pertanian dan UMKM dari Jawa Barat hanya 2 persen. Untuk itu, pihaknya terus mendorong ekspor produk pertanian.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: