Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Hasto PDIP Pastikan Pertemuan Jokowi dan Megawati Tak Ada Kaitannya dengan Manuver NasDem Deklarasikan Anies Baswedan, Ini yang Dibahas!

        Hasto PDIP Pastikan Pertemuan Jokowi dan Megawati Tak Ada Kaitannya dengan Manuver NasDem Deklarasikan Anies Baswedan, Ini yang Dibahas! Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Manuver sejumlah partai dan aktor politik terus disorot seiring dengan Deklarasi NasDem mendukung Anies Baswedan.

        Mengenai perkembangan yang ada, Presiden Joko Widodo bertemu dengan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri di Istana Batutulis, Bogor, Sabtu (8/10) kemarin. Apakah pertemuan itu juga membahas manuver NasDem?

        Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto seusia mengikuti gelar wicara 'HUT ke-77 TNI adalah Kita. Sejarah, Kepeloporan, dan Desain Masa Depan TNI' di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta Pusat, Minggu (9/10) mengatakan pertemuan itu tak ada hubungannya dengan Anies dan NasDem.

        "Tidak ada kaitannya dengan itu (NasDem dukung Anies)," ujar Hasto.

        Baca Juga: Heboh Deklarasi Capres, Ganjar Pranowo Malah Tunjukkan Gestur 'Ogah-ogahan' Soal PSI, Refly Harun Singgung PDIP: Ada yang Belum Selesai!

        Menurut Hasto pertemuan Mega dan Jokowi direncanakan secara periodik dan sering dilakukan baik di Istana Merdeka, Istana Bogor, maupun di Batutulis.

        Menurut Hasto, Istana Batutulis dipilih sebagai tempat pertemuan karena alasan historis.

        Dia menceritakan lokasi itu tempat saat Megawati mempersiapkan Jokowi sebagai gubernur DKI Jakarta.

        "Jadi, itu suatu tempat yang secara historis kepemimpinan Pak Jokowi juga sangat kuat. Suasana kebatinan itu yang mengambil pembahasan fundamental bangsa dan negara," katanya.

        Terkait pasangan bakal calon presiden yang akan diusung PDIP di Pilpres 2024, Hasto menegaskan sepenuhnya kewenangan Mega sebagai ketua umum PDIP.

        Seluruh kader berlambang banteng hitam bermoncong putih tetap disiplin menunggu arahan Megawati.

        Hasto juga menegaskan PDI Perjuangan tidak ingin terburu-buru menetapkan dan mendeklarasikan bakal capres demi pengaruh ekor jas atau coattail effect, yakni merujuk pada hasil yang diraih dengan melibatkan tokoh penting atau tokoh tersohor.

        "PDI Perjuangan mencalonkan pemimpin dengan kesadaran bahwa memimpin bangsa dan negara tidak ringan tanggung jawabnya, perlu dipersiapkan matang. Apa yang menjadi harapan rakyat itu yang akan dijawab PDI Perjuangan," katanya.

        Dia menyebut salah satu poin yang dibahas dalam pertemuan antara Megawati dan Jokowi itu juga terkait kepemimpinan nasional.

        Baca Juga: Geger! 'Orangnya Jokowi-Ahok' Isi Kursi Mas Anies Baswedan, Rocky Gerung Singgung Balas Dendam: Operasi Istana!

        Dengan populasi yang begitu besar, katanya, Indonesia perlu satu pemimpin dengan rekam jejak kepemimpinan yang baik, sehingga hal itu juga dibahas dalam pertemuan di Batutulis tersebut.

        "Ini dilakukan bagi masa depan bangsa dan negara. Demi kesinambungan kepemimpinan sejak Bung Karno, kemudian Ibu Mega, Pak Jokowi serta kepemimpinan yang akan datang," kata Hasto.

        Dia juga mengingatkan Pemilu 2024 adalah momentum dalam mempersiapkan pemimpin bangsa.

        Oleh karena itu PDI Perjuangan mencari sosok yang mampu mengemban tanggung jawab tersebut.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: