'Hujan Rudal di Ibu Kota Ukraina Adalah Kejahatan Perang Rusia'
Jaksa tim International Mobile Justice sedang menyelidiki kemungkinan kejahatan perang serangan rudal Rusia terbaru di Ukraina.
Serangan sedang berlangsung di Kiev dan kota-kota lain itu sejauh ini telah menewaskan sedikitnya 26 orang, seorang pejabat mengatakan kepada Reuters, Rabu (12/10/2022).
Serangan pada Senin (11/10) menewaskan 19 orang, melukai lebih dari 100 dan melumpuhkan listrik di seluruh Ukraina.
Itu merupakan serangan udara terbesar Moskow sejak dimulainya invasi pada 24 Februari.
Serangkaian serangan lain kemarin menewaskan tujuh orang di kota tenggara Zaporizhzhia dan meninggalkan sebagian dari kota barat Lviv tanpa listrik.
Pengacara Inggris Nigel Povoas, jaksa utama untuk tim International Mobile Justice, yang membantu penyelidikan Ukraina membeber apa yang dilakukan pihaknya.
Dia mengatakan, penyelidik kejahatan perang mengunjungi situs-situs di ibu kota dan memeriksa kerusakan pada warga sipil dan infrastruktur sipil.
"Kami mengunjungi semua situs di Kiev kemarin," kata Povoas kepada Reuters.
Dia membeber bahwa serangan Rusia mengenai terhadap infrastruktur energi dan komunikasi tampaknya memiliki dampak minimal pada operasi militer.
"Serangan itu memiliki dampak maksimum pada kesehatan, penderitaan, dan penyebaran teror di dalam populasi sipil dengan mendekatnya musim dingin,” katanya Rusia membantah menargetkan warga sipil dalam operasi militernya di Ukraina.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto