Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ramalan Bos Pentagon: Ukraina akan Bertempur dengan Rusia Selama Musim Dingin

        Ramalan Bos Pentagon: Ukraina akan Bertempur dengan Rusia Selama Musim Dingin Kredit Foto: Reuters/Yves Herman
        Warta Ekonomi, Brussels -

        Ukraina diperkirakan akan bertempur melalui kondisi musim dingin yang keras untuk mencoba merebut kembali lebih banyak wilayah dari Rusia, kata Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin, Rabu (12/10/2022).

        "Saya berharap Ukraina akan terus melakukan segala yang bisa dilakukan sepanjang musim dingin, untuk mendapatkan kembali wilayahnya dan menjadi efektif di medan perang," kata Austin dalam konferensi pers.

        Baca Juga: Israel Kasih Informasi Intelijen ke Ukraina Soal Drone Iran yang Dipakai Rusia

        Analis militer mengamati untuk melihat apakah pertempuran mereda selama musim dingin yang sulit di Ukraina, yang berpotensi memberikan kesempatan bagi pasukan di kedua sisi konflik untuk mengatur ulang setelah berbulan-bulan pertempuran brutal sejak invasi Rusia 24 Februari ke Ukraina.

        Tapi Austin, berbicara pada pertemuan di markas NATO di Brussels dari sekitar 50 negara yang memberikan bantuan militer ke Ukraina, mengatakan dia mengharapkan Kyiv untuk melakukan apa yang bisa untuk terus maju setelah mendapatkan kembali wilayah yang diduduki oleh pasukan Rusia dalam beberapa pekan terakhir.

        "Dan kami akan melakukan segala yang kami bisa untuk memastikan bahwa mereka memiliki apa yang diperlukan untuk menjadi efektif," kata Austin.

        Seorang pejabat senior pertahanan AS mengatakan ada "curahan" dukungan untuk membantu Ukraina melewati bulan-bulan pertempuran musim dingin, termasuk penyediaan pakaian musim dingin.

        "Tapi bagaimana dengan pasukan Rusia itu? Dukungan macam apa yang akan mereka dapatkan selama musim dingin? Saat ini, Rusia terisolasi dan sendirian," kata pejabat itu.

        Banyak negara mengutuk invasi tersebut, yang oleh Presiden Rusia Vladimir Putin disebut sebagai "operasi militer khusus" untuk memastikan keamanan Rusia dan melindungi penutur bahasa Rusia di Ukraina.

        Ukraina dan sekutunya menuduh Moskow mengobarkan perang untuk merebut wilayah atau bahkan menduduki tetangga yang pro-Barat.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: