Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Langkah Penting Berjualan Online: Fokus Satu Marketplace dan Medsos

        Langkah Penting Berjualan Online: Fokus Satu Marketplace dan Medsos Kredit Foto: Unsplash/Campaign Creators
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Digitalisasi mendorong penjual offline membuka toko secara online. Sekarang ini individu bisa berjualan online melalui media sosial dan lokapasar (marketplace).

        Digital Marketer, Lim Sau Liang, menyebut ada beberapa langkah yang perlu dilakukan ketika bertransformasi ke berjualan online. Terpenting, individu fokus dulu pada satu marketplace dan media sosial.

        Baca Juga: Standar Etika Baru di Ruang Digital dengan Peningkatan Pengguna Internet Dunia

        "Kita pelajari lagi marketplace mana yang baik. Kalau baru mulai sendiri dan mengurus semuanya mandiri, saya sarankan fokus pada satu marketplace yang paling banyak market-nya, kemudian satu media sosial," kata Lim saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kota Surabaya, Jawa Timur, pada Jumat (14/10/2022) dikutip dari siaran pers yang diterima di Jakarta.

        Pengguna internet di Indonesia pada tahun 2021 mengalami peningkatan. We Are Social mencatat kini pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta pengguna dengan sebanyak 170 juta penggunanya menggunakan media sosial.

        Pengalaman berjualan offline, lanjut dia, memudahkan penjual membuka toko secara online. Banyak data yang bisa digunakan. Misal, calon target market. Individu bisa melihat siapa saja pembeli di toko offline, pasti ada karakteristik, umur, dan gender.

        Kemudian, menanyakan langsung kepada pelanggan media sosial yang digunakan. Setelah itu, penjual membuatkan akun media sosialnya, lakukan branding dengan sering pencitraan dan konsisten posting konten.

        "Setelah itu, tentukan konsep promosi. Kalau main online itu saingannya tidak hanya satu atau dua, bahkan bisa ratusan atau ribuan tergantung produk kita. Kalau sudah punya budget lebih, mulailah belajar untuk beriklan. Karena ini penting, tanpa iklan kita bisa berkembang, tapi kalau punya budget untuk iklan, itu akan jauh lebih cepat," kata Lim.

        Sebagai respons untuk menanggapi perkembangan TIK ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital, yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.

        Baca Juga: Etika Masyarakat Digital Pengaruhi Ekosistem Berinternet Positif

        Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kota Surabaya, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi. Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain Digital Marketer, Lim Sau Liang; Pengajar dan Social Activation, Winarsih, M.Pd; serta mengundang Key Opinion Leader (KOL), Public Figure, dan Penulis Buku Parenthink, Mona Ratuliu.

        Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital 2022 hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi, bisa klik ke Instagram @siberkreasi dan @literasidigitalkominfo.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: