Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Novel Bamukmin soal Heru Budi Hartono Jadi Pj Gubernur DKI: 'Dia Kelas Jongos'

        Novel Bamukmin soal Heru Budi Hartono Jadi Pj Gubernur DKI: 'Dia Kelas Jongos' Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Tokoh Kelompok Spirit 212 Novel Bamukmin menyebut Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono adalah 'pesuruh' dari rezim saat ini yang berkolaborasi dengan golongan oligarki.

        "Heru Budi Hartono jelas beda (dengan Anies Baswedan), dia kelas jongos pejabat di antara pejabat dan oligarki," kata Novel Bamukmin.

        Kata Novel, dipilihnya Heru Budi Hartono sebagai Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta menggantikan Anies Baswedan adalah murni karena pertimbangan politis untuk melayani rezim.

        "Ditaruhnya Heru Budi Hartono jelas demi kepentingan politik rezim saat ini," kata Novel.

        Lalu apa yang dimaksud Novel sebagai 'kepentingan politik rezim'?

        "Untuk mempersiapkan suara Jakarta diarahkan kepada kekuatan oligarki karena Jakarta rawan untuk dikuasai oligarki seperti kawasan reklamasi," jelasnya.

        Ia menilai Heru Budi Hartono bukanlah sosok pilihan warga Jakarta, Novel menduga nantinya Heru akan mengutamakan kepentingan oligarki ketimbang rakyat Jakarta.

        "Ditaruhnya Heru adalah arogansi rezim dan ini bukan pilihan warga Jakarta dan bisa dipastikan rakyat Jakarta akan menjadi nomor dua dibanding penduduk reklamasi," tambahnya.

        Sementara itu, Anies Baswedan adalah sosok yang antitesa oligarki, untuk itu ada upaya sistematis menyingkirkan Anies, termasuk dengan menyamakan jadwal Pilkada Serentak dan Pilpres.

        "Pilkada Serentak dibarengi Pilpres serta Pileg jelas adalah agenda busuk untuk menjegal Anies karena dia simbol pelawanan oligarki yang telah 85 persen membebaskan pajak kepada warga yang tidak mampu agar bisa mempertahankan tanahnya tidak digusur oleh oligarki sehingga Anies sangat membahayakan oligarki," jelasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: