Bukan dengan AHY, Anies Justru Mulai Lirik Andika Perkasa Jadi Cawapres? Pengamat: Sama-sama Alumni Kampus Amerika Serikat
Anies Baswedan makin fokus dengan urusan nyapres usai selesai bertugas sebagai Gubernur DKI Jakarta. Bersama Partai Nasdem, kini Eks Mendikbud itu tengah berkonsentrasi memilih calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampinginya di pemilihan umum (pemilu) 2024.
Melihat hal ini, Direktur Eksekutif Aljabar Strategic Arifki Chaniago, menilai Anies sudah memiliki sinyal memilih Andika Perkasa sebagai cawapresnya. Demikian yang terlihat pada pertemuan antara Panglima TNI dengan Mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Baca Juga: Anies Baswedan Kunjungi Jenderal Andika Perkasa, Tanda AHY Tersingkir dari Bakal Cawapres?
"Jangan lupa, Andika Perkasa yang juga masuk sebagai bursa calon wakil presiden," ujar Arifki kepada GenPI.co, Senin (17/10/2022).
Arifki juga menilai pertemuan Anies dan Andika tersebut memiliki beberapa arti. Pertama, Anies berpikir sedang mempersiapkan cawapres di Pilpres 2024.
"Anies ingin cawapres memiliki latar belakang yang kuat, salah satunya militer," ungkapnya.
Dirinya menilai posisi Andika sebagai Panglima TNI memiliki daya tawar lantaran menjadi salah satu calon wakil presiden potensial.
"Kedua, Anies dan Andika ini kan sama-sama alumni kampus Amerika Serikat," terang dia.
Dengan persamaan tersebut, kedua tokoh itu diklaim sangat bersinergi dan terasa nostalgia.
Baca Juga: Anies Ngumpul-ngumpul Bareng AHY Hingga Jusuf Kalla, Pengamat: Cawapres Bisa Jadi dari Luar Demokrat
"Bisa jadi Anies meminta dukungan Andika Perkasa jika dirinya resmi maju sebagai cawapres," tegas Arifki.
Ketiga, pertemuan tersebut merupakan kode untuk lawan-lawan Anies di Pilpres 2024 bahwa mantan menteri pendidikan tersebut siap terjun membangun kekuatan untuk pencapresan.
"Bisa jadi hal tersebut sinyal Anies dan Andika berduet sebagai capres dan cawapres," tutur dia.
Sebelumnya, Anies Baswedan santer dikabarkan bakal menggandeng Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres. Hal ini karena Demokrat menjadi kandidat koalisi yang kuat bersama Nasdem dan PKS.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas