Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Anies Ngumpul-ngumpul Bareng AHY Hingga Jusuf Kalla, Pengamat: Cawapres Bisa Jadi dari Luar Demokrat

Anies Ngumpul-ngumpul Bareng AHY Hingga Jusuf Kalla, Pengamat: Cawapres Bisa Jadi dari Luar Demokrat Kredit Foto: Twitter/Jansen Sitindaon
Warta Ekonomi, Jakarta -

Anies Baswedan terlihat kembali berkumpul bersama sejumlah elite politik, mulai dari petinggi partai hingga tokoh-tokoh besar bangsa, di antaranya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Ahmad Syaikhu, Surya Paloh, hingga Jusuf Kalla. Hal ini terjadi tepat di hari terakhirnya sebagai Gubernur DKI Jakarta pada Minggu (16/10/2022).

Menanggapi hal ini, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, menilai komunikasi yang terjadi dalam pertemuan tersebut termasuk komunikasi politik ruang privat. Seperti yang diketahui, mereka tampak duduk semeja dalam acara pernikahan putri Ketua Majelis Syuro PKS, Salim Segaf Aljufri.

Baca Juga: Partai Demokrat Klaim Punya Tempat Tersendiri di Hati Anies Baswedan, Tanda AHY Punya Golden Card Jadi Cawapres?

"Komunikasi politik mengenal dua ruang, privat dan publik, ruang privat bisa saja mendominasi keputusan politik, pertemuan di pernikahan adalah ruang privat itu, terlebih jika orang yang bertemu sedang memiliki kepentingan politik," kata Dedi kepada Republika.co.id, Senin (17/10/2022).

Dedi menilai pertemuan itu jelas lebih berdampak pada keputusan ketimbang kunjungan elite formil. Sebab, menurutnya ruang privat lebih kuat hubungan emosionalnya.

"Meskipun, tafsir pemasangan belum tentu ke arah Anies-AHY, bisa saja hanya pada tahap kesepakatan usung Anies dan cawapres bisa juga di luar Demokrat, terlebih jika nanti rivalitas yang dihadapi adalah tokoh yang kuat secara elektabilitas dan logistik," ujarnya.

Baca Juga: Anies Baswedan Satu Meja dengan SBY, Jusuf Kalla, Ahmad Syaikhu, Surya Paloh, dan AHY: Ini yang Dibahas!

Terlebih Anies juga telah bertemu Panglima TNI Andika Perkasa beberapa hari sebelumnya. Dedi menilai, AHY punya peluang lebih besar tidak di cawapres. Namun bisa saja duduk di kabinet yang akan disusun oleh koalisi nantinya jika menang Pemilu.

"Tetapi, jika ditimbang dua kandidat, AHY tentu lebih berasalan dipilih, elektabilitas bagus dan memimpin partai, meskipun dengan memilih AHY, maka diperlukan pihak lain yang kuat menyokong logistik," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: