Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Atlet Iran yang Menolak Pakai Hijab Saat Tanding Ternyata Dijebloskan ke Penjara Evin

        Atlet Iran yang Menolak Pakai Hijab Saat Tanding Ternyata Dijebloskan ke Penjara Evin Kredit Foto: Reuters/Morteza Nikoubazl
        Warta Ekonomi, Teheran -

        Atlet pemanjat tebing wanita asal Iran sempat dilaporkan hilang setelah dia melanggar aturan Republik Islam di final Asian Climbing Competitions yang diadakan di Korea Selatan. Diketahui, saat bertanding di Seoul pada Minggu (16/10/2022), Elnaz Rekabi memilih untuk tidak mengenakan hijab.

        Setelah dikabarkan hilang, media lokal mengungkap bahwa Rekabi akan dikirim oleh pemerintah Iran ke penjara Evin. Penjara ini telah lama dikenal sebagai rumah bagi para tahanan politik, dan telah dituduh melakukan 'pelanggaran hak asasi manusia yang serius' terhadap para pembangkang politik dan kritikus pemerintah.

        Baca Juga: Atlet Panjat Tebing Wanita Iran Peraih Medali Kejuaraan Dunia Hilang Usai Tanding Tanpa Hijab

        Sebagaimana diwartakan IranWire pada Selasa (18/10/2022), Rekabi akan langsung dikirim ke penjara tersebut setelah mencapai bandara Teheran. Rekabi pun telah dibawa ke kedutaan Iran di Seoul untuk memastikan bahwa dia dapat dipulangkan lebih awal. 

        Namun, dikatakan bahwa Reza Zarei, kepala Federasi Pendakian Iran, telah menipunya untuk pergi ke gedung kedutaan. Hal ini terjadi setelah Zarei menerima perintah dari Mohammad Khosravavafa, ketua Komite Olimpiade Iran, menurut sumber yang mengetahui masalah ini, berbicara kepada IranWire.

        Khosravavafa sebelumnya telah diberi perintah oleh Korps Korps Pengawal Revolusi Iran (IRGC). Atas perintah itu, Rekabi dipindah ke kedutaan dengan iming-iming perjalanan yang aman ke Iran.

        "(Rekabi) Elnaz membuat keputusannya untuk tampil tanpa hijab sekitar sebulan yang lalu dan tahu bahwa dia akan berkompetisi tanpa hijab yang diwajibkan (negara)," kata seorang sumber kepada IranWire. 

        "Dia juga tidak mencari suaka karena suaminya ada di Iran, dan dia ingin kembali setelah kompetisi. Dia selalu membuat keputusan berani seperti itu," tambah sumber tersebut.

        Juga menurut sumber, tim Rekabi seharusnya kembali ke Iran, tetapi tiba-tiba mereka mengubah rencananya.

        Zarei, yang sebelumnya adalah anggota Kementerian Penerangan, berjanji kepada Rekabi bahwa jika dia menyerahkan paspor dan ponselnya, dia akan membawanya ke Iran dengan cepat. Saat memberi tahu ini, Zarei tidak memberikan rincian risiko, dan tidak mengumumkannya ke publik.

        Setelahnya, beberapa sumber IranWire di bandara internasional Imam Khomeini mengungkap bahwa Rekabi akan ditransfer langsung, dari bandara ke Penjara Evin.

        Kepulangan awal Rekabi memicu larangan kerumuman orang di luar bandara.

        "Orang-orang berpikir bahwa Rekabi akan kembali dengan tim pada hari Rabu, tetapi dia seharusnya dikembalikan ke Iran sehari sebelumnya. Kami berharap dia dapat menyelamatkan dirinya sendiri di bandara Seoul," kata sumber kepada IranWire.

        Jilbab atau hijab juga diwajibkan bagi para wanita Iran yang berkompetisi di olahraga.  

        Kasus yang menimpa Rekabi terjadi di tengah maraknya protes anti-pemerintah di Iran. Selama sebulan terakhir, warga di Iran, dari berbagai kalangan, telah menggelar unjuk rasa menyusul kematian seorang gadis Kurdi yang meninggal dalam tahanan polisi moral.

        Gadis berusia 22 tahun bernama Mahsa Amini itu, kini telah menjadi ikon gerakan global, dengan warga dunia ramai mengusung slogan 'Perempuan, Kehidupan, Kebebasan'.

        Sejak Revolusi Islam 1979, wanita diwajibkan mengenakan hijab di Iran. Mereka juga harus mematuhi aturan wajib di luar Iran saat resmi mewakili negara di luar negeri.

        Rekabi mencapai babak final Kejuaraan Asia tahunan selama seminggu dan selesai di tempat keempat pada hari Minggu.

        Sebuah video dirinya ikut panjat tebing tanpa hijab telah menjadi viral di media sosial. Begitu pula dengan berita bahwa ia telah hilang setelah berkompetisi. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: