Dalam pasar dunia, terdapat sekitar 17 jenis minyak nabati/hewani yang digunakan sebagai bahan pangan (edible oils) maupun untuk bahan baku (feedstock) biofuel. Data PASPI mencatat, dari ke-17 jenis minyak nabati/hewani tersebut, terdapat 4 minyak nabati utama yang berkontribusi lebih dari 90 persen terhadap produksi dan konsumsi minyak nabati dunia.
Keempat minyak nabati yang dimaksud ialah minyak sawit, minyak kedelai, minyak rapeseed, dan minyak biji bunga matahari. Melansir laporan PASPI, secara fisiologis, berikut tiga keunggulan minyak sawit dibandingkan minyak nabati lainnya.
Baca Juga: Demi Petani, Pusat dan Daerah Bersinergi, Percepat Realisasi Program Peremajaan Sawit Rakyat
Pertama, perkebunan sawit memiliki ukuran batang yang relatif besar, tumbuh dengan cepat dan memiliki siklus hidup yang panjang (umur tanaman 25-30 tahun). Dengan karakteristik yang demikian, kebun sawit memiliki kemampuan menyerap karbon dan menghasilkan oksigen yang relatif besar dibandingkan minyak nabati lainnya.
Kedua, minyak sawit memiliki volume relatif besar bahkan yang terbesar dalam pasar minyak nabati dunia. Menurut data USDA (2021) dalam laporan PASPI, volume produksi minyak sawit (CPO+PKO) dunia mencapai 84,2 juta ton atau sekitar 40,3 persen dari total produksi minyak nabati dunia. Dengan volume minyak sawit dunia yang begitu besar, dinamika pasokan minyak sawit dunia secara signifikan juga akan mempengaruhi dinamika pasar minyak nabati dunia.
Baca Juga: India Makin Serius Kembangkan Sawit, Indonesia Akan Tergeser?
Ketiga, pasokan minyak sawit relatif stabil dari bulan ke bulan sepanjang tahun. Minyak sawit diproduksi dari pohon kelapa sawit yang telah berumur 4 tahun. Dengan komposisi tanaman yang ideal, kelapa sawit dapat menghasilkan minyak (CPO dan PKO) dengan volume yang stabil setiap bulan sepanjang tahun hingga pohon berumur 25 tahun. Stabilitas pasokan minyak sawit tersebut memberi kepastian di pasar minyak nabati dunia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Aldi Ginastiar