Waspada! Pakar Lihat Perang Rusia-Ukraina Meluas Saat Iran Dituduh Ikut-ikutan Berkonflik
Ekskalasi konflik Rusia-Ukraina semakin meningkat setelah memasuki bulan kesembilan. Pada bulan-bulan awal penyerangan, Moskow dengan cepat menaklukkan kota-kota utama rezim Kiev.
Namun, saat bulan kelima serangan Rusia terhadap Ukraina mengalami perlambatan. Adanya perlawanan dari pemerintahan Presiden Volodymyr Zelensky terhadap rezim Presiden Vladimir Putin yang disokong persenjataan NATO membuat Kiev berhasil melakukan perlawanan terhadap Moskow.
Baca Juga: Dituduh Sana-Sini Pakai Drone Iran, Rusia Bikin Pernyataan Tak Terduga
Alhasil, Ukraina berhasil merebut kota-kota yang sebelumnya telah diduduki oleh Rusia.
Melihat situasi tersebut, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba menyerukan kepada dunia memberi sanksi kepada Iran, yang diindikasikan ikut terlibat dalam konflik Rusia-Ukraina saat ini. Kiev menuduh Teheran membantu Moskow dalam agresi ke negara bekas Uni Soviet itu.
Iran, menurut Ukraina, telah menjual rudal balistik darat ke Rusia untuk digunakan dalam perang melawan Ukraina. Bukti pertama penggunaan pesawat nirawak (drone) Iran oleh Rusia datang pada September lalu ketika militer Ukraina menerbitkan beberapa gambar Shahed-136 yang dicat dengan warna dan angka Rusia. Drone itu jatuh di Kupiansk di wilayah Kharkiv, Ukraina bagian timur.
Ukraina telah melaporkan rentetan serangan udara Rusia menggunakan drone Shahed-136 buatan Iran dalam beberapa pekan terakhir. Namun Iran membantah memasok drone ke Rusia untuk digunakan di Ukraina.
Iran telah membantah memasok Rusia dengan sistem senjata untuk konflik dengan Ukraina.
“Republik Islam Iran sama sekali tidak memasok senjata kepada pihak mana pun untuk digunakan dalam perang di Ukraina. Kebijakan Iran adalah menentang mempersenjatai kedua pihak dengan tujuan mengakhiri perang,” kata Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amirabdollahian.
Menlu Kuleba menyerukan Uni Eropa memberikan sanksi kepada Iran, beberapa jam setelah Kyiv diserang dengan kawanan “drone kamikaze”.
Setidaknya empat orang tewas akibat serangan di Kyiv, termasuk seorang perempuan hamil dan suaminya. Sedangkan tiga orang Tewas akibat serangan roket ke Sumy. Kuleba mengatakan di Twitter bahwa dia meminta lebih banyak pertahanan udara dan pasokan amunisi.
Samir Puri, seorang anggota senior di Institut Internasional untuk Studi Strategis yang berbasis di Singapura, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa Shahed-136 dibeli dari Iran dan pindah ke zona perang.
Tuduhan Ukraina terkait keterlibatan Iran dalam konflik Rusia --Ukraina ini membuat eskalasi konflik semakin meningkat dan meluas. Seruan Ukraina ini akan membuat negara negara NATO termasuk Amerika yang memiliki konflik yang panjang dengan Iran akan bereaksi keras terhadap Iran. Dan jika ini terjadi maka konflik Rusia --Ukraina bukan tidak mungkin akan meluas juga ke Timur Tengah.
Dan jika hal ini terjadi maka dunia mesti bersiap menghadapi Perang Dunia III. Semoga baik PBB maupun G20 yang akan mengadakan pertemuan di Bali bulan depan dapat menawarkan prakarsa solusi agar Konflik Rusia --Ukraina bisa segera diakhiri alih-alih semakin meluas.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: