Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Geger Puluhan Ribu Warga Diminta Angkat Kaki dari Kherson, Putin Mau Apa?

        Geger Puluhan Ribu Warga Diminta Angkat Kaki dari Kherson, Putin Mau Apa? Kredit Foto: Reuters/Vitalii Hnidyi
        Warta Ekonomi, Kiev, Ukraina -

        Seorang pemimpin lokal yang diangkat Rusia mengatakan puluhan ribu warga sipil dan pejabat tengah dipindahkan dari Wilayah Kherson di selatan Ukraina, demi mengantisipasi serangan Ukraina.

        Pemimpin itu, yang bernama Vladimir Saldo mengungkap bahwa jumlah warga yang ditransfer mencapai 50-60ribu jiwa. Orang-orang ini akan meninggalkan empat kota di tepi barat sungai Dnieper dalam apa yang disebutnya sebagai 'pemindahan bertahap yang terorganisir'.

        Baca Juga: Alert! Ukraina Masih Rentan dengan Senjata Nuklir Rusia, NATO Diam Aja?

        Semua departemen yang ditunjuk Rusia di kota Kherson juga akan menyeberangi sungai, tambahnya.

        Entah apa yang sebenarnya menjadi strategi pemerintahan Presiden Rusia Vladimir Putin saat ini. Kremlin beralasan evakuasi warga disebabkan oleh ancaman serangan balasan Ukraina. Namun, pemindahan atau deportasi warga sipil oleh kekuatan pendudukan dari wilayah yang dijajah dianggap sebagai kejahatan perang.

        Pemindahan warga pada kenyataannya juga disiarkan oleh TV Rusia. Dalam siaran, sejumlah orang terlihat berkumpul di dekat Dnieper. Mereka pun tampak mengantre untuk menaiki kapal, tapi tidak jelas berapa pastinya warga yang pergi. 

        Relokasi warga sipil Ukraina oleh pemerintahan Putin terjadi hanya kurang dari sebulan usai Kremlin menggelar upacara meriah atas pencaplokan sejumlah wilayah di Ukraina, termasuk Kherson.

        "Kenyataan bisa menyakitkan jika Anda hidup di dunia fantasi yang fiksi," kata penasihat presiden Ukraina Mykhailo Podolyak memberi komentar soal langkah terbaru Rusia.

        Kherson adalah pusat administrasi dari Oblast Kherson. Senin malam, komandan militer baru Rusia di Ukraina, Jenderal Sergei Surovikin, menggambarkan kota itu berada dalam kondisi yang 'sulit'.

        Seorang pejabat Rusia, Kirill Stremousov, memperingatkan penduduk Kherson bahwa pasukan Ukraina akan melancarkan serangan ke kota itu 'dalam waktu dekat'. 

        "Tidak ada yang akan mundur, tetapi kami juga ingin menyelamatkan hidup Anda. Silakan bergerak secepat mungkin ke tepi kiri," tambahnya, sebagaimana dilaporkan BBC.

        Vladimir Saldo, yang ditunjuk sebagai gubernur wilayah itu oleh Moskow, juga mengatakan bahwa tidak ada yang akan menyerah. Akan tetapi, lanjutnya, Rusia tidak mengiginkan penduduk tetap berada di kota itu di tengah aksi militer.

        "Dalam dua hari terakhir, lebih dari 5ribu orang telah meninggalkan Kherson," katanya seperti dikutip  oleh TV Rusia.

        Baca Juga: Ukraina dalam Posisi Gak Aman, Rusia Serius Lakukan Ini ke PBB Jika Terus Lakukan...

        Saldo telah menuduh Ukraina membangun serangan skala besar dan berencana menghancurkan bendungan Kakhovka di Sungai Dnieper, yang bakal memicu banjir.

        Kherson adalah kota besar pertama yang jatuh ke tangan pasukan Rusia ketika mereka menginvasi Ukraina pada Februari. Namun, hanya dalam beberapa minggu militer Ukraina telah merebut kembali daerah di utara wilayah tersebut, bergerak maju sejauh 30km di selatan sepanjang Dnieper, mengancam akan menjebak pasukan Rusia.

        Selain menganeksasi Kherson, Kremlin juga mengumumkan bulan lalu bahwa tiga wilayah Ukraina lainnya adalah bagian dari Rusia. Seperti halnya kasus Krimea, klaim Rusia ini telah ditolak secara internasional. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: