Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Saham PTBA Anjlok Usai Akuisisi PLTU Milik PLN, Ini Kata Menteri ESDM

        Saham PTBA Anjlok Usai Akuisisi PLTU Milik PLN, Ini Kata Menteri ESDM Kredit Foto: Djati Waluyo
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Saham PT Bukit Asam (PTBA) Tbk terpantau ambrol usai mengakuisisi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara milik PT PLN (Persero), PLTU Pelabuhan Ratu, hingga menyentuh auto reject bawah (ARB).

        Menyikapi hal tersebut, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan hal tersebut terjadi karena memang sentimen emisi yang kencang. 

        "Tapi kan ini adalah langkah yang berani dari kita dengan kita tunjukan kiat kita ke sana (peralihan energi) ada," ujar Arifin saat ditemui di kawasan Kementerian ESDM, Jumat (21/10/2022).

        Baca Juga: PLN dan PTBA Jajaki Kemungkinan Pensiun Dini PLTU Pelabuhan Ratu 

        Dengan kondisi saham PTBA yang tertekan setelah terjadinya akusisi PLTU, Arifin menyebutkan hal tersebut baiknya tidak dilihat dari nilai uangnya, melainkan kebersamaan untuk dapat mengurangi emisi.

        "Dengan risiko yang sama-sama kita tanggung mestinya kan begitu lihatnya, jangan berpikiran (uang yang hilang), jangan gitu," ujarnya.

        Lanjutnya, gelontoran dana yang didapat oleh PT PLN dari akuisisi PLTU tersebut sudah seharusnya digunakan untuk dapat membangun pembangkit listrik energi baru terbarukan (EBT). 

        "Harusnya gitu (pembangunan pembangkit EBT), kan dalam RUPTL, PLN sudah ada rencana 10 GW sampai dengan 2030, 20,9 GW itu harusnya bisa masuk karena itu perlu, Jawa ini banyak industri," ungkapnya.

        Arifin menyebut dengan banyaknya industri di Pulau Jawa yang saat ini sedang berlomba-lomba untuk mendapatkan sertifikat hijau menjadi sebuah peluang bagi PLN dalam menyediakan listrik yang bersumber dari EBT.

        "Sekarang apakah ada sumber listrik baru yang hijau dan bisa menyediakan kebutuhan energi yang bersih itu supaya dia bisa mendapatkan green sertifikat," ucapnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Djati Waluyo
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: