Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        AHY VS Gatot Nurmantyo Berebut Posisi Cawapres Anies Baswedan, Pengamat Sebut Siapa yang Unggul

        AHY VS Gatot Nurmantyo Berebut Posisi Cawapres Anies Baswedan, Pengamat Sebut Siapa yang Unggul Kredit Foto: Dok. we
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun membuka kemungkinan posisi Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres pendamping Anies Baswedan digeser oleh Panglima TNI Gatot Nurmantyo.

        Hal tersebut dikatakan oleh alumni UGM ini berdasarkan polling di Channel Youtube Refly Harun Official.

        Sebab, nama putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu berhasil dikalahkan oleh mantan nama Panglima TNI Gatot Nurmantyo.

        Baca Juga: NasDem Klaim Anies Baswedan Sudah Sukses Atasi Kemacetan Jakarta, Masa Sih?

        "Kita bicara objektif dan berdasarkan fakta dan ngomong apa adanya. Kalau kita lihat polling RH Channel, memang orang lebih menjagokan Gatot Nurmantyo ketimbang AHY begitu dihadapkan secara head to head," ucapnya dikutip dari Channel Youtube-nya, Sabtu (22/10/2022).

        Namun, lanjut Mantan Komisaris BUMN ini bahwa meskipun menang polling, tapi bagaimana elektabilitasnya Gatot yang selama ini sebagai calon presiden dan bukan calon wakil presiden.

        "Ini beda dengan AHY yang ketika di-pollingkan untuk capres dan cawapres dan artinya sekarang Demokrat realistis bahwa tidak akan mencalonkan AHY jadi presiden, tapi cawapres," ucapnya.

        Ia menambahkan bahwa persoalannya, apakah nama AHY akan membantu kemenangan Anies Baswedan dan jawabanya adalah iya.

        Baca Juga: Makin Kompak Lewat Konsolidasi, Kelompok Relawan dan Partai Nasdem Sepakat Lakukan Ini Demi Menangkan Anies Baswedan!

        "Ini juga karena faktor dan trah sang ayah yang juga cukup populer," imbuhnya.

        Namun, Advokat ini juga menyebut apakah sosok AHY yang muda dan kurang pengalaman bisa menjadi pendamping Anies sebagai cawapres.

        "Mengingat dia sosok yang muda dan pengalamannya belum banyak dan biasanya anak muda kadang ketika belum banyak pengalaman jauh lebih feodal dibandingkan orang yang sudah berpengalaman. Hal ini karena masih butuh legitimasi dan pengakuan," tutur dia.

        Refly menyebut bahwa pengalaman itu tak bisa dibeli dan akan muncul di kehidupans sehari-hari.

        Baca Juga: Jokowi Ungkap Pertemuannya dengan Anies Baswedan, Apa yang Dibicarakan?

        "AHY minim pengalaman terlebih bila dibandingkan dengan calon presiden lain atau cawapres lain masih belum seimbang. Dengan Gatot saya misalnya ya jelas kalah jauh karir kemiliteran AHY yang baru mayor dan Gatot itu sudah jadi Panglima TNI, jenderal," ucapnya.

        Maka, kata Refly tak mungkin kita membandingkan AHY dan Gatot meskipun AHY hanya punya jabatan sebagai Ketum Partai Demokrat.

        Baca Juga: Waketumnya Tiba-tiba 'Jodohkan' Luhut Binsar dengan Anies Baswedan, NasDem Dibilang Arogan

        "Itu juga bisa dibilang karena dia ada trah SBY, jadi dia tak pernah ada karir seperti menteri dan lain sebagainya, makanya banyak orang bilang agar bersedia menjadi menteri dulu yang kira-kira memang cocok untuk portofolionya," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

        Bagikan Artikel: