Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Manut Arahan Jokowi soal Capres, Partai Golkar Dinilai Bagaikan Ormasnya PDIP

        Manut Arahan Jokowi soal Capres, Partai Golkar Dinilai Bagaikan Ormasnya PDIP Kredit Foto: Andi Hidayat
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyatakan partainya mengikuti arahan Presiden Joko Widodo terkait penetapan calon presiden dan calon wakil presiden 2024. Dia mengaku tak ingin terburu-buru.

        "Kan, Presiden bilang hati-hati, jangan sembrono, jangan emosi, ini emosinya biar turun tidak sembrono, kita pilih yang tepat," kata Airlangga saat penyerahan mobil listrik kepada 37 ketua DPD Golkar di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta, seperti dikutip Antara, Sabtu (22/10/2022).

        Partai Golkar, kata dia, bersama partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), yakni PAN dan PPP akan mencari sosok kandidat yang tepat.

        Baca Juga: Buka-bukaan Pengamta: Kader dan Elite PDIP Lebih Dukung Puan Ketimbang Ganjar

        Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu, ikut menanggapi pernyataan tersebut melalui akun twitternya, @msaid_didu.

        Dia menilai, sikap Golkar yang ikut arahan Jokowi justru berpotensi mengerdilkan partai tersebut. Bagaikan ormas di tubuh partai yang sedang berkuasa.

        "Sementara itu, Pak Jokowi adalah petugas dari PDIP. Artinya Partai Golkar tidak lebih bagaikan Ormas PDIP. Itulah posisi Partai Golkar saat ini. Dulu berapi-api katakan bhw KIB mandiri tapi dari awal saya katakan bhw KIB dibentuk atas perintah pak Jokowi. Akhirnya terbukti," tulis pegiat media sosial asal Pinrang, Sulsel ini, dikutip dari Fajar.co.id pada Minggu (23/10/2022).

        Cuitan itu pun ramai dikomentari netizen. Umumnya netizen menyesalkan sikap presiden yang terkesan tidak netral dan ingin mengatur partai-partai.

        "Satu demi satu terbuka lebar…0ligarki unt memperkaya diri sendiri dan golonganya…," tulis salah satu netizen.

        "Dulu pak SBY wkt akhir periode ke 2 gak pernah ngatur Capres artinya bebas gak ada beban. Ini Jokowi ngatur2 Capres berikutnya, nanti kalo Capres yg diaturnya kalah akan SAKIT pak dan sampeyan akan di-kuyo2 pak baik pendukung maupun yg bukan. Gak ada yg abadi kekuasaan itu.," kritik lainnya.

        "Golkar selalu pragmatis, main aman karena elitnya takut kehilangan kenyamanannya, walaupun rakyat dikorbankan. Alias bunglon…..," cuap warganet lainnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: