Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Termasuk Istilah dan Ajaran Islami, Dede Budhyarto Tetap Berani Plesetkan Khilafah: Ngeri Ya...

        Termasuk Istilah dan Ajaran Islami, Dede Budhyarto Tetap Berani Plesetkan Khilafah: Ngeri Ya... Kredit Foto: Instagram/Dede Budhyarto
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pegiat Media Sosial Aab Elkarimi keheranan dengan keberanian Dede Budhyarto baru-baru ini di media sosial.

        Dirinya tak habis pikir Komisaris Pelni tersebut sampai memplesetkan kata khilafah menjadi khilafuck.

        Baca Juga: Santai Tanggapi Ancaman Politikus Demokrat, Dede Budhyarto: Dikit-dikit Penistaan, Urus Aja Partaimu yang Hampir Nyungsep

        Padahal menurutnya, khilafah sendiri adalah sebuah istilah yang termasuk dalam ajaran islami.

        “Ngeri ya. Khilafah diplesetkan jadi khilafuck. Padahal khilafah adalah term yang islami, termasuk ajaran islami,” ungkapnya melalui akun Twitter, Senin (24/10/2022).

        Aab Elkarimi, juga menyebut para khalifah. Pemimpin khilafah. Yang dijelaskannya kerap disebut umat Muslim saat melakukan salat Tarawih.

        “Ke 4 Khulafatur rasyidin bahkan selalu disebut oleh mayoritas umat Islam Indonesia saat melaksanakan tarawih,” jelasnya.

        Baca Juga: Khilafah Diplesetkan Demi Kritik Anies Baswedan, Elite Demokrat Murka: Saya Akan Tempuh Jalur Hukum!

        “Masih adakah ghirah kita?” sambungnya.

        Diberitakan sebelumnya, Komisaris Pelni Dede Budhyarto melalui akun Twitternya menyinggung kelompok yang ia sebut gemar ‘mengkafir-kafirkan.

        Baca Juga: Dede Budhyarto Diduga Pelesetkan Kata Khilafah, Politikus Demokrat Ancam Tempuh Jalur Hukum: Jangan Anggap Sepele Bung!

        Cuitan yang diunggah Dede pada (23/10) itu, menyusul pernyataan Jokowi yang mengatakan memilih capre agar tidak sembrono.

        Baca Juga: Politikus Partai Demokrat Tampar Omongan Dede Budhyarto: Anies Mampu Bangun Gereja yang Gagal di Era Jokowi-Ahok

        “Memilih capres jangan sembrono apalagi memilih Capres yang didukung kelompok radikal yang suka mengkafir-kafirkan, pengasong khilafuck anti Pancasila, gerombolan yang melarang pendirian rumah ibadah minoritas,” ungkapnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: