Terima Dana Hibah dari DBS, Tridi Oasis Bidik Produksi 400 Palet Hasil Daur Ulang Sampah Plastik
PT Tridi Oasis Group, wirausaha sosial di bilang pengelolaan sampah, menargetkan akan memproduksi dan mengujicobakan 400 buah palet hasil daur ulang kemasan plastik multi-lapis (MLP) atau sampah kemasan sachet.
Palet tersebut rencananya akan ditawarkan ke 10 perusahaan. Dengan begitu, sampah MLP dapat dioptimalkan guna mendukung penerapan ekonomi sirkular di Indonesia.
"Kami ingin membuat komoditas produk yang bisa dipakai perusahaan untuk bisa repetitif, jadi kami mencoba pasar palet yang permintaannya terus meningkat," kata Dian Kurniawati, Founder & CEO Tridi Oasis, di pabrik produksi Tridi Oasis di Pagedangan, Tangerang, Selasa (25/10/2022).
Baca Juga: Masuk Sektor Aquatech, DBS Indonesia Berikan Pinjaman Rp500 Miliar ke eFishery
Tridi Oasis telah melakukan studi kelayakan serta riset pasar mengenai produk palet plastik sejak 2020 lalu. Guna mewujudkan produksi palet, Tridi Oasis mendaftar program pendanaan DBS Foundation Social Enterprise (SE) Grant pada 2021.
"Kami apply untuk memperoleh pendanaan studi kelayakan dan value chain. Dari pendanaan itu, kami lakukan trial dengan turut melibatkan warga," jelas Dian.
Tridi Oasis, berkolaborasi dengan CleanHub, menggelar program Beberes yang melibatkan 50 mitra untuk mewujudkan pengelolaan sampah, salah satunya di wilayah Cibodasari, Tangerang.
Melalui program tersebut, Tridi Oasis mengajak warga secara aktif mengumpulkan sampah plastik. Sampah yang telah terkumpul kemudian akan diserahkan ke pengepul mitra Tridi Oasis untuk kemudian selanjutnya diolah lebih lanjut oleh Tridi Oasis.
"Kami masih di fase production trial dan collection. Nanti dari collection kami akan coba untuk scale up lagi," ungkap Dian. "Kami berterima kasih sekali kepada DBS yang sudah support proyek kami."
Dalam kesempatan yang sama, Head of Group Strategic Marketing & Communication PT Bank DBS Indonesia Mona Monika mengungkapkan pemberian dana hibah terhadap Tridi Oasis merupakan wujud dukungan Perusahaan terhadap wirausaha sosial di pilar sustainability.
"Kami melihat bagaimana Tridi Oasis bisa bertahan, berkembang, dan menciptakan dampak sosial. Jadi, kami turut senang dapat membantu pertumbuhan Tridi Oasis yang berusaha mengatasi isu sampah plastik di Indonesia dan menciptakan ekonomi sirkular," ungkap Mona.
"Ke depannya, kami berharap dapat bekerja sama dengan lebih banyak wirausaha sosial yang memiliki misi sosial, baik untuk lingkungan, edukasi, maupun pemberdayaan masyarakat," tutupnya.
Sebagai informasi, Tridi Oasis telah berdiri sejak 2016 dan memproduksi berbagai macam serpihan PET (Polyethylene terephthalate) kelas menengah hingga tinggi. PET tersebut dapat diolah menjadi kemasan dan produk testil berkelanjutan. Sekitar 90% hasil olahan Tridi Oasis diekspor ke berbagai negara, seperti Eropa, Vietnam, dan Amerika Serikat.
Selain PET, Tridi Oasis juga mengolah sampah MLP. Selama Januari hingga September 2022, Tridi Oasis telah berhasil mengelola lebih dari 400 ton sampah kemasan sachet.
Sementara itu, DBS Foundation SE Grant 2021, yang memberikan pendanaan kepada Tridi Oasis, juga memberikan pendanaan kepada 19 wirausaha sosial di Asia. Tercatat, DBS Foundation SE Grant 2021 telah menyalurkan dana hibah sekitar SG$3 juta untuk bisnis yang memberikan dampak sosial dan lingkungan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: