Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Tunduk Pada Peraturan Partai, Ganjar Pranowo Buktikan Loyalitas dan Kedisiplinan

        Tunduk Pada Peraturan Partai, Ganjar Pranowo Buktikan Loyalitas dan Kedisiplinan Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kehadiran Ganjar Pranowo saat dipanggil DPP PDIP bukanlah menunjukan ketakutannya. 

        Menurut, Direktur Eksekutif Para Syndicate, Ari Nurcahyo, Ganjar justru menunjukkan loyalitas dan disiplinnya sebagai kader senior partai. 

        Meski beberapa kali diunggulkan hasil survei, Ganjar juga masih memperlihatkan kesetiaannya kepada Ketua Umum PDIP Megawati.

        Baca Juga: Tiket Nyapres Lewat PDIP Harga Mati yang Harus Dikejar Ganjar Pranowo? Pengamat: Nggak Dapat, Selesai Karir Politiknya!

        "Ganjar bukan takut, tapi menunjukkan loyalitas dan disiplin partai. Dan soal wacana capres ini, yang terima peringatan dan sanksi lisan bukan hanya Ganjar saja, sebelumnya inisiator 'Dewan Kolonel' juga dapat peringatan dan sanksi yang sama," kata Ari Nurcahyo, Selasa (25/10/2022).

        Menurut Ari pemanggilan dan peringatan kepada Dewan Kolonel itu juga bagian dari upaya PDIP menegakkan kedisiplinan kepada seluruh kader partai banteng ini. 

        Semua kader, utamanya yang digadang memiliki peluang elektabilitas tinggi harus tetap menjaga soliditas dan fokus kerja serta menjalankan fungsi partai.

        "Pesan yang disampaikan, deklarasi capres ada momen dan waktunya, dan sekarang bukan saat yang tepat," ujar Ari.

        Baca Juga: Kena Sanksi, Anak Buah Megawati Malah Nilai Ganjar Pranowo Dapat Angin Segar

        Ia mengungkapkan, masih ada waktu setahun lebih untuk pendaftaran capres-cawapres. Karena itu, deklarasi capres yang terlalu dini. 

        Menurut dia, juga disebut akan mengganggu fokus kerja pemerintah, baik kepala daerah maupun pejabat menteri di kabinet. Apalagi saat ini, dunia tengah dihadapkan dengan tantangan krisis.

        "Krisis yang sedang kita hadapi, ini juga berpotensi memecah masyarakat di akar rumput, karena perbedaan pilihan politik di masyarakat," terangnya.

        Disisi lain, Ari juga mengkritisi posisi oligarki partai politik yang terlalu mengatur permainan demokrasi dan politik di tanah air. 

        Sebagaimana ia menduga kelompok oligarki yang ikut 'memainkan' elektabilitas capres atau cawapres untuk kepentingan politiknya.

        Baca Juga: PSI Mulai 'Jajakan' Pasangan Ganjar Pranowo-Yenny Wahid, Dedek Prayudi: Semoga Konsisten!

        "Saya menduga, salah satu 'mainan' kelompok oligarki ini adalah men-drive survei dan opini untuk mendorong elektabilitas capres-cawapres, tanpa menyiapkan roadmap kepemimpinan nasionalnya, untuk menjawab tantangan masalah bangsa dan negara ke depan," terangnya.

        Akibat dari oligarki ini, menurut dia, rakyat dan elite saat ini lebih cepat terbelah karena pilihan-pilihan politik capres yang belum saatnya. 

        Baca Juga: Ganjar Pranowo Layak Dapat Sanksi dari PDIP Atas Ulah 'Siap Nyapres': Bisa Jadi Polemik di Internal Partai!

        Apalagi semua hanya mengukur dengan elektabilitas, tanpa menimbang dan menyiapkan kriteria dan sosok kepemimpinan seperti apa kepemimpinan yang dibutuhkan Indonesia pasca-Jokowi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

        Bagikan Artikel: