Ingat Pesan Jokowi, Menteri Retno Adakan Pertemuan Darurat Para Menlu ASEAN, Ternyata Bahas Ini!
Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu RI) Retno Marsudi mengatakan, baru saja para Menlu ASEAN selesai mengadakan pertemuan di Sekretariat ASEAN Jakarta, khusus untuk membahas mengenai isu Myanmar, utamanya terkait dengan pelaksanaan Five-Point Consensus (5PC). Pertemuan ini dilabeli sebagai Special ASEAN Foreign Ministers Meeting.
"Pertemuan para Menlu ini dilakukan sebagai tindak lanjut kesepakatan pertemuan informal Menlu ASEAN di New York City, di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB pada bulan September lalu," kata Retno Marsudi dalam press briefing Kementerian Luar Negeri RI (Kemlu RI), Kamis (27/10/2022).
Baca Juga: Ungkit Pidato Jokowi, Sejumlah Elite Golkar Siap Mensupport Anies Baswedan: Saya Pindah Dukungan...
Tujuan pertemuan Special Meeting ini adalah untuk memberikan masukan mengenai isu Myanmar kepada para pemimpin ASEAN yang akan bertemu dalam KTT bulan November di Phnom Penh, di bawah keketuaan Kamboja.
Sebagai informasi, Presiden RI Joko Widodo telah menyampaikan surat kepada Perdana Menteri (PM) Hun Sen pada 16 September lalu, bahwa KTT ASEAN mendatang, penting untuk membahas implementasi 5PC.
"PM Hun Sen telah menjawab surat tersebut dan menyampaikan, menugaskan para Menlu ASEAN untuk mempersiapkannya. Jadi itulah latar belakang pertemuan khusus para Menlu ASEAN hari ini," ujarnya.
Retno menyampaikan, pertemuan hari ini dilakukan dalam suasana yang sangat terbuka. Banyak isu sensitif yang dibahas. "Sebagai satu keluarga diskusi terbuka penting dilakukan demi kebaikan semua. Pendekatan untuk menyimpan masalah di bawah karpet sudah tidak seharusnya menjadi opsi dalam mekanisme kerja ASEAN," lanjut Retno.
Baca Juga: Getol Bermanuver Habis Pengusungan Anies Baswedan, Elite Demokrat Soroti Jokowi: Siapkan Saja...
Lebih lanjut, Retno menyampaikan concern dan kekecewaan terhadap tidak adanya kemajuan signifikan dari pelaksanaan 5PC.
"Sangat jelas kekhawatiran ini dan bahkan beberapa negara menyampaikan rasa frustasinya terhadap tidak adanya kemajuan ini," ujarnya.
Baca Juga: Video Underpass Terpanjang di Indonesia Viral, Warganet Puji Keberhasilan Infrastruktur Jokowi
Alih-alih ada kemajuan, situasi bahkan dikatakan memburuk. Retno menyebut, bahasa yang dipakai oleh chair adalah "deteriorating and worsening", dan ini merupakan refleksi dari apa yang disampaikan oleh para Menlu ASEAN.
Baca Juga: Jelang Pilpres 2024, Gesekan Antara Kubu Presiden Jokowi dan Surya Paloh Makin Jelas
"Situasi seperti ini tentunya sangat disayangkan. 5PC adalah keputusan para pemimpin ASEAN, merupakan hasil dari suatu pertemuan khusus di mana Jenderal Min Aung Hlaing juga hadir dan ditujukan untuk membantu Myanmar mengatasi krisis politiknya," ucap Menlu Retno.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Martyasari Rizky
Editor: Aldi Ginastiar