Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Masuk Era Digital, Netizen Bisa Meraih Cuan Lewat Konten Budaya, Gimana Caranya?

        Masuk Era Digital, Netizen Bisa Meraih Cuan Lewat Konten Budaya, Gimana Caranya? Kredit Foto: KemenKopUKM
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Manusia selalu bervolusi dan beradaptasi. Begitu juga budaya terus tumbuh. Sehingga individu perlu mendigitalisasi kebudayaan agar selalu dikenal generasi-generasi selanjutnya.

        “Bagaimana kemudian kita bisa mendigitalisasi budaya. Sehingga adik-adik kita bisa melihat Indonesia ternyata ada banyak tarian dimiliki, kemudian kenapa kita harus mengambil dari luar,” kata Pengurus RTIK Sidoarjo, Founder Digiprener, dan Co Founder WorkNessia, Abdul Hamid Hasan ST saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kabupaten Magetan, Jawa Timur, pada Kamis (27/10/2022).

        Baca Juga: Peringati Hari Santri Nasional, Wapres Ma'ruf Amin: Jihad Digital Melalui Dakwah

        Pengguna internet di Indonesia pada tahun 2021 mengalami peningkatan, We Are Social mencatat kini pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta pengguna, di mana sebanyak 170 juta penggunanya menggunakan media sosial.

        Kebudayaan Indonesia seakan menghilang. Sekarang ini dunia digital menjadi panggung budaya asing. Anak-anak sekarang lebih kenal sama K-Pop daripada artis-artis Indonesia, kemudian lebih kenal tarian-tarian luar daripada tari lokal.

        Melalui digitalisasi budaya, lanjut Abdul, generasi muda bisa mengetahui betapa kaya Indonesia. Beragam budaya dimiliki setiap daerah dari Sabang hingga Marauke. Karena itu, setiap individu tidak perlu ragu mulai memproduksi konten budaya.

        “Sehingga anak-anak tahu Indonesia kaya dengan ribuan suku bisa dijadikan konten. DIdigitalisasi budayanya. Dari situ juga bisa menghasilkan cuan, kalau kemudian kontennya FYP, viral, tambah follower. Bisa menerima endorse khusus produk-produk lokal,” kata Abdul.

        Baca Juga: Lihat Sanksi Ganjar Pranowo dan Loyalis Puan Maharani, Tanda Melemahnya Megawati: Ada Kemungkinan...

        Sebagai respons untuk menanggapi perkembangan TIK ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.

        Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kabupaten Magetan, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi.

        Baca Juga: Lihat Manuver Kubu Megawati, Tanda Kuat Jokowi dan NasDem Tak Mesra Lagi: Tinggal Menunggu Waktu...

        Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli dibidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain Pengusaha, Digital Trainer, dan Graphologist, Diana Aletheia Balienda. Kemudian Pengurus RTIK Sidoarjo, Founder Digiprener, dan Co Founder WorkNessia, Abdul Hamid Hasan ST, serta mengundang Key Opinion Leader (KOL), Public Figure, dan Dadpreneur, Indra Brasco.

        Baca Juga: FDS Dukung Penuh Aplikasi Teknologi Bank Digital untuk Bank Konvensional

        Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital 2022 hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi, bisa klik ke Instagram @siberkreasi dan @literasidigitalkominfo.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: