- Home
- /
- News
- /
- Megapolitan
Dituding Jadi Buzzer-nya Anies Baswedan, Tatak Ujiyati Miliki Pengalaman dan Prestasi Mumpuni, Ini Buktinya!
Komisaris LRT Jakarta Tatak Ujiyati dicap sebagai buzzer bakal capres 2024, Anies Baswedan, oleh Loyalis Presiden Joko Widodo yang juga, Rudi Valinka.
Pegiat media sosial yang juga diketahui rutin memojokkan mantan Gubernur DKI tersebut, mendesak Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono untuk segera memecat Tatak Ujiyati.
“Pak Heru Budi Pj Gubernur DKI ini ada komisaris LRT Jakarta titipan Gubernur sebelumnya yang kerjanya jadi BuzzeRp pencapresan Juragannya,” ucapnya dalam unggahannya, Sabtu malam (29/10/2022).
Dia menuding Tatak Ujiyati hanya sibuk ngetweet dari pagi sampai malam.
“Dari jam 08.00 sampai malam seminggu kerjanya hanya ngetwit. Tolong diganti karena dibayar dari uang pajak kami sebagai warga DKI,” tandasnya.
Dalam pantauan Fajar, Tatak Ujiyati memang kerap mengunggah soal Anies Baswedan di akun twitternya.
Terakhir dia mengunggah Survey Key opinion leaders TRUST yang mengunggulkan Anies. Survei ini dilakukan pada 7 - 11 Oktober 2022 lalu.
“Anies Baswedan memiliki kualitas kepemimpinan yang jauh lebih tinggi dibanding 3 bakal capres lain. Kapasitas dan integritas 92.4%, pengalaman 89.6% dan anti korupsi 85.7%,” bebernya.
Dilansir dari website LRT Jakarta, Tatak Ujiyati memiliki pengalaman lebih dari 20 tahun dalam bidang penelitian kebijakan, hukum, advokasi, dan politik.
Tatak dipercaya menjadi Komisaris LRT Jakarta sejak Desember 2021. Masuk Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (S1) angkatan tahun 1991, Tatak melanjutkan pendidikan Magister (S2) di Ateneo de Manila University.
Dia mengawali kariernya sebagai Peneliti di Lembaga Penelitian LP3ES dan the Indonesian Institute for Public Policy Research lalu melanjutkan kariernya di berbagai lembaga internasional seperti Asian Development Bank dan Australia Indonesia Partnership for Decentralisation (AIPD).
Pada tahun 2002, Tatak Ujiyati sempat memenangkan kompetisi riset di tingkat Asia dari the Nippon Foundation dan mendapatkan dana penelitian untuk melakukan riset di Malaysia dan Filipina tentang relasi kekuasaan di kelompok masyarakat akar rumput di perkotaan.
Melebarkan sayap lebih luas lagi, dia pernah bekerja di kantor regional Oxfam Great Britain yang berbasis di Bangkok, dan menjadi Direktur Advokasi dan Kampanye di Save the Children kantor Indonesia. (selfi/fajar)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto