Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Momentum Hari Santri Nasional, Wapres: Santri Bisa Berjihad Ekonomi untuk Kesejahteraan Bangsa

        Momentum Hari Santri Nasional, Wapres: Santri Bisa Berjihad Ekonomi untuk Kesejahteraan Bangsa Kredit Foto: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Sistem kewirausahaan dan bisnis di pesantren harus mampu menjawab tantangan era digital saat ini. Wakil Presiden (Wapres) RI Ma'ruf Amin mengharapkan para santri dapat berperan dalam jihad ekonomi bangsa untuk mewujudkan kesejahteraan bagi negara. 

        Menurut Wapres, para santri perlu dibekali dengan pengembangan sektor-sektor usaha, profesionalisme, kompetensi yang tinggi, serta kemampuan bersaing menjadi faktor kunci utama yang harus dimiliki. 

        Baca Juga: Insiden Istana Berusaha Diterobos, Wapres Ma'ruf Amin: BNPT, Pantau Gerakan Radikalisme!

        "Semenjak dahulu para santri sudah terlatih hidup mandiri. Kemandirian santri kian tampak dengan tumbuhnya jiwa kewirausahaan para santri," kata Wapres dalam acara Peringatan Hari Santri Nasional 2022 Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) dengan tema Santri Berdaya Untuk Indonesia Sejahtera di Masjid Attohir, Depok, Senin (31/10/2022).

        Dalam hal ini, semangat para santri menjadikan pemberdayaan ekonomi di lingkungan pesantren. Meskipun sektor-sektor yang dikelola kebanyakan masih bersifat tradisional, seperti pertanian dan peternakan. Untuk itu, peran ulama dan santri sangat dibutuhkan untuk Indonesia.

        Baca Juga: Santri of The Year 2022, Gus Jazil: Mudah-mudahan 2024 Ada Santri Jadi Presiden

        Wapres menjelaskan, laporan Institute for Management Development (IMD), World Competitiveness Yearbook 2022, memperlihatkan posisi Indonesia pada urutan 44 dari 63 negara. Denmark menempati urutan pertama sebagai negara berdaya saing tinggi, diikuti Swiss dan Singapura. Indonesia masih ada di bawah India dan Thailand.

        "Untuk meningkatkan posisi Indonesia dalam persaingan global diperlukan langkah bersama, di mana peran ulama dan para santri dalam pengembangan ekonomi dan pembangunan menjadi sangat strategis," jelas Wapres.

        Wapres berharap, peran pesantren dalam pengembangan ekonomi umat diharapkan dapat menempatkan Indonesia sebagai negara maju sekaligus sejahtera. Guna menciptakan banyak generasi yang unggul dan dan berdaya saing, utamanya dalam menyambut Indonesia Emas pada tahun 2045. 

        Untuk itu, Pemerintah telah mengeluarkan berbagai program dalam upaya meningkatkan kapasitas dan kompetensi santri, serta menumbuhkembangkan kewirausahaan di lingkungan pesantren. 

        Baca Juga: Perkuat Santri di Bidang Ekonomi Kreatif, Wapres Instruksikan Menparekraf Datangkan Ahli

        Beberapa di antaranya, yaitu pembentukan Bank Wakaf Mikro (BWM), digitalisasi Baitul Maal Wat Tamwil (BMT), pembiayaan usaha pesantren melalui Lembaga Pengelolaan Dana Bergulir (LPDB), program one-pesantren one-product (OPOP), dan pendidikan atau pelatihan vokasi melalui Balai Latihan Kerja (BLK) di pesantren-pesantren. 

        "Program-program tersebut diharapkan dapat menunjang dan memotivasi terciptanya banyak GUSIWAN baru, yakni Santri Bagus, Pintar Ngaji, dan Usahawan. Tidak hanya untuk berperan di pasar domestik, tetapi dapat menciptakan produk-produk halal yang siap ekspor dan memiliki daya saing tinggi di pasar global," tegas Wapres.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
        Editor: Ayu Almas

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: