PKS Tegaskan Setiap Partai Calon Koalisi Pengusung Anies Baswedan Punya Hak yang Sama dalam Mengusulkan Cawapres
Pembahasan mengenai sosok cawapres yang akan menemani Anies Baswedan terus bergulir di kalangan internal calon koalisi.
Mengenai hal ini, Juru bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Muhammad Kholid mengatakan bahwa rencana koalisi dengan Partai Nasdem dan Partai Demokrat mengusung kesetaraan atau equal partnership. Termasuk dalam mengusulkan nama calon wakil presiden (cawapres) untuk Anies Rasyid Baswedan.
"Sehingga setiap partai berhak mengajukan usulannya untuk dibahas bersama secara rasional dan objektif di tim kecil," ujar Kholid kepada wartawan, Senin (31/10).
PKS, jelas Kholid, memiliki lima nama yang merupakan hasil keputusan musyawarah Majelis Syuro VII PKS. Lima nama tersebut adalah Ahmad Heryawan, Hidayat Nur Wahid, Irwan Prayitno, Ahmad Syaikhu, dan M. Sohibul Iman.
"Dari lima nama tersebut, diskusi di pimpinan PKS mengerucut menjadi satu nama yang akan dikomunikasikan di tim kecil bersama Nasdem dan Demokrat, dan nama itu adalah Ahmad Heryawan," ujar Kholid.
Kendati demikian, PKS tetap membuka ruang komunikasi dengan Partai Nasdem dan Partai Demokrat. Sehingga nantinya menghasilkan kesepakatan bersama antara ketiga partai dalam pengusungan pasangan capres-cawapres.
PKS komitmen untuk duduk bersama mencari kesepakatan yg terbaik buat bangsa, mengedepankan kepentingan bangsa di atas kepentingan partai," ujar Kholid.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Nasdem, Ahmad Ali mengaku bahwa pihaknya lebih menginginkan agar cawapres dari Anies Rasyid Baswedan bukanlah kader partai politik. Tujuannya, agar membuat koalisi tetap stabil untuk menghadapi pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
"Saya setuju kalau kemudian koalisi itu tidak membawa (kadernya di Pilpres), tidak mengedepankan kepentingan partainya agar koalisi stabil. Terus kemudian menguatkan pemerintahan, artinya orang yang sudah punya pengalaman," ujar Ali saat dihubungi, Selasa (18/10).
Partai Nasdem, jelas Ali, memberi kesempatan bagi orang-orang bukan kader partai politik dengan kompetensi dan integritas maju di Pilpres 2024. Seperti halnya ketika partainya mengusung Anies yang notabenenya bukan kader partai politik.
"Kami ingin fasilitasi mereka-mereka yang hari ini menjadi anak muda yang sekarang lebih banyak dari generasi tua kan. Kami ingin supaya mereka punya kesempatan bermimpi," ujar Ali.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto