Puan Maharani Diminta Perkuat Internal Partai: Jangan Kasih Ruang Penumpang Gelap Kudeta PDIP!
Memanasnya beda pandangan di tubuh PDIP terkait sosok capres yang akan disusung, yang mengerucut pada Ganjar Pranowo atau Puan Maharani, mendapat sorotan pengamat. Kritikus Faizal Assegaf, misalnya, mengatakan perlunya Ketua DPP PDIP Puan Maharani memperkuat internal partainya.
"Sinyal kuat Ketum PDIP selanjutnya, legal dan pantas. Perkuat soliditas internal mbak @puanmaharani_ri , jangan kasih ruang penumpang gelap kudeta PDIP," ujarnya dalam unggahannya, Senin (31/10/2022).
Baca Juga: Sesama Kader PDIP Dukung Dirinya Kena Sanksi Besar, Ganjar Pranowo: Tidak Ada Contoh Buruk...
Menurut Faizal, beda politik biasa saja agar demokrasi sejuk dan majunya Puan dalam Pilpres sebagai bentuk bukti andil perempuan dalam pemerintahan.
"Beda politik biasa, sudah tepat PDIP fokus usung Puan, biar demokrasi sejuk dan ada keterwakilan figur perempuan," tutur aktivis 98 ini.
Berbeda dengan Faizal Assegaf, Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS), Anthony Budiawan, mengatakan, sikap politik PDIP dan Megawati bertentangan dengan keinginan para oligarki penguasa yang mau meneruskan status quo, mau mengusung Ganjar Pranowo sebagai capres 2024.
"Di lain pihak, Megawati tidak berkenan, alasannya belum menentukan capres, atau mau mendorong Puan?" ucap Anthony Budiawan, Minggu (30/10/2022).
Lebih jauh kata dia, perselisihan makin keras dan terbuka. Pertama, Puan langsung jadi sasaran tembak. "Sekelompok orang mengaku Sahabat GP 2024 minta KPK periksa Puan dalam skandal E-KTP permintaan wajar atau politis? Puan dianggap penghalang untuk bisa capreskan Ganjar?" beber Anthony Budiawan.
Kemudian, sasaran kedua langsung mengarah ke jantung lawan, mematikan. Relawan Ganjar doakan Presiden Joko Widodo atau Jokowi terpilih jadi Ketum PDIP. "Artinya, Megawati akan dikudeta? Apakah akan ada 'PDIP tandingan' dan Megawati tersingkir? Apakah tanda Trah Soekarno akan berakhir?" ujarnya.
Baca Juga: Ganjar Pranowo atau Puan Maharani Berujung Terancamnya Eksistensi Kubu Megawati: Sudah Terpecah...
Dia mengatakan, nasib Jokowi bisa seperti mantan presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur yang dikudeta.
"Apakah Megawati akan diam saja? Kekuatan Megawati semakin melemah? PDIP sudah terpecah, semakin banyak yang mendukung Ganjar, bahkan mendukung Jokowi? Atau Megawati akan melawan, dan balik 'kudeta' Jokowi, melalui parlemen, seperti kejatuhan Gus Dur? Apakah Megawati masih mampu?" imbuhnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum