Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Target Penurunan Emisi Karbon Dinaikkan, Menteri LHK Bagi Pengalaman Capaian Indonesia

        Target Penurunan Emisi Karbon Dinaikkan, Menteri LHK Bagi Pengalaman Capaian Indonesia Kredit Foto: Rena Laila Wuri
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Lingkungan Hidup dan mengungkapkan perjalanan yang dijalani Indonesia tidak mudah dalam berkomitmen menurunkan emisi gas rumah kaca sesuai NDC (Nationally Determined Contribution). Kini Indonesia menaikkan target pengurangan emisi karbon dari sebelumnya 29% menjadi 31,89% dengan usaha sendiri pada tahun 2030 mendatang.

        Hal ini diungkapkannya dalam Sesi Talk Show “NDC Yang Lebih Ambisius”, sebagai acara pertama di Paviliun Indonesia, yang diselenggarakan bersamaan dengan COP 27 UNFCCC, di Sharm El Sheikh, Mesir, Minggu (6/11/2022).

        Baca Juga: Indonesia Jadi Tuan Rumah AHP-7, Wamen LHK: Dorong Pelestarian Paru-paru Dunia

        "Pada kesempatan ini kami sampaikan komitmen Indonesia yang lebih ambisius yang disertai upaya terbaik dari langkah-langkah mitigasi domestik, dalam meningkatkan pencapaian tujuan Perjanjian Paris, dengan tetap memastikan prioritas nasional kami," kata Menteri Siti Nurbaya dikutip dari keterangan pers, Senin (7/11/2022).

        Siti menyebut Dokumen Enhanced NDC mencerminkan kebijakan, tindakan dan implementasi NDC yang diperbarui dengan target tambahan yang disumbangkan dan disepakati oleh semua sektor di kementerian terkait dan melibatkan partisipasi sub-nasional, sektor swasta dan masyarakat lokal.

        Poin penting lain dari Enhanced NDC bahwa Indonesia juga menganggap adaptasi sama pentingnya dengan mitigasi, sebagaimana digambarkan dengan jelas dalam dokumen tentang peningkatan ekonomi, sosial dan mata pencaharian, ketahanan ekosistem dan lanskap.

        Lebih lanjut Menteri LHK menjelaskan dalam Enhanced NDC, Indonesia antara lain memutakhirkan kebijakan FOLU Net-sink 2030 sebagai dasar menuju penyelarasan Strategi Jangka Panjang Rendah Karbon dan Ketahanan Iklim 2050 (LTS-LCCR 2050) dengan visi mencapai Net-Zero-Emission pada 2060 atau lebih cepat.

        Baca Juga: Bawa-bawa Nasib Tionghoa, Ade Armando: Jika Dukung Anies Baswedan, Umat Kristen Akan Membayar...

        Peningkatan NDC menunjukkan peningkatan komitmen Indonesia melalui peningkatan target pengurangan GRK, peningkatan program, strategi dan tindakan dalam mitigasi, adaptasi, kerangka transparansi dan pengaturan cara pelaksanaan termasuk melalui penetapan harga karbon.

        "Di sektor kehutanan, pembayaran berbasis hasil (RBP) telah diterima dari Green Climate Fund dan FCPF Carbon, begitu juga dengan komitmen dari Norwegia dan BioCF Carbon Fund," ujar Menteri Siti.

        Baca Juga: Wakili Jokowi, Wapres Ma'ruf Amin Siap Hadiri KTT Perubahan Iklim COP27

        Pada kesempatan tersebut, Menteri Siti juga menyampaikan bahwa Indonesia telah memperbarui Strategi Nasional REDD+ 2021-2030 yang telah diserahkan ke Sekretariat UNFCCC. Strategi ini meletakkan dasar yang lebih kokoh untuk mencapai target bersyarat minus 140 Juta ton CO2e pada tahun 2030.

        Baca Juga: Tuntut Mundurnya Jokowi, Habib Rizieq Cs Dinilai Jualan ''Indonesia Lebih Baik'' Demi Ambisi Politik

        "Sesi Talk Show ini bertujuan untuk berbagi pandangan dan pengalaman beberapa negara dalam mengembangkan NDC yang lebih ambisius. Kami juga ingin belajar dari semua narasumber dan peserta tentang aksi-aksi yang dilakukan di tingkat nasional untuk mencapai tujuan global, termasuk tantangan yang dihadapi dan peluang yang dapat digali," kata Menteri Siti mengakhiri sambutannya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rena Laila Wuri
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: