Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Presiden Jokowi Sebut Presiden Indonesia 2024 Harus Paham Ekonomi, Dokter Tifa: Ternyata Beliau Aslinya Dukung Anies!

        Presiden Jokowi Sebut Presiden Indonesia 2024 Harus Paham Ekonomi, Dokter Tifa: Ternyata Beliau Aslinya Dukung Anies! Kredit Foto: Instagram/Dokter Tifa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Jelang Pilpres 2024, Presiden Jokowi memberi pesan agar calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang selanjutnya memahami mengenai ekonomi. 

        Khususnya pemahaman ekonomi makro dan mikro yang berpengaruh pada ekonomi Indonesia.

        Baca Juga: Duet Prabowo-Ganjar Mencuat, Dua Tokoh Ini Berhasil Dapat Dukungan dari Presiden Jokowi

        Diketahui sebelumnya, dalam wawancara khusus di sebuah media swasta, Jokowi mengungkapkan kriteria capres dan cawapres yang menurutnya layak melanggeng pada 2024.

        Menurutnya, capres dan cawapres ke depan, mau tidak mau harus paham ekonomi makro-mikro.

        Menanggapi hal tersebut, aktivis Tifauzia Tyassuma atau dokter Tifa pun setuju dengan pendapat Presiden Jokowi. 

        "Saya sangat setuju pendapat Pak Jokowi! Presiden 2024 harus Cerdas! Paham Ekonomi Makro dan Mikro!" katanya dikutip dari akun Twitternya @DokterTifa pada Selasa, (7/11/2022).

        Baca Juga: Novel Bamukmin: Haram buat Perempuan Jadi Presiden di Negara yang Mayoritas Muslim

        Menurutnya, ciri-ciri tersebut sesuai dengan kriteria yang ada pada diri eks Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

        Mantan Menteri Pendidikan itu merupakan Sarjana Ekonomi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Magister Kebijakan Ekonomi. 

        "Jadi ternyata beliau mendukung Anies Baswedan, SE, MPP, PhD, Horeee," tuturnya.

        Sementara itu, analis politik dari Exposit Strategic, Arif Susanto, menilai, Jokowi tengah membicarakan mengenai Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, dalam pernyataannya tersebut.

        Dari tiga figur yang menonjol yakni Prabowo Subianto dan Anies Baswedan. Ganjar lebih menonjol sebagai sosok yang masuk kriteria pengganti Jokowi, kenapa?.

        Baca Juga: Terima Kedatangan Anies Baswedan, Ulama Sumatera Utara: Kami Sangat Bahagia, Selamat Datang Presiden yang Akan Datang!

        Ia menjelaskan alasan pertama dalam aspek ‘jam terbang tinggi’, menurutnya, Ganjar sudah melanglang buana dan memiliki pengalaman yang mumpuni untuk bekerja dalam pemerintahan. Terlebih lagi, Ganjar sudah dua periode memimpin Jawa Tengah.

        Kedua, publik cenderung memakai personifikasi atau perbandingan antara figur dalam konteks model komunikasi politik. 

        Kata Arif, ada kemiripan antara komunikasi politik yang dilakukan Jokowi dan Ganjar, meskipun tidak serupa.

        "Yang dipersonifikasi sebagai (Jokowi-Ganjar) cenderung egaliter yaitu image ya. Saya tidak mengatakan itu sungguh-sungguh ya. Political images kan sebagai buku tanda bagi politikus," ucapnya. 

        Baca Juga: Sudah Lakukan Persiapan Jelang KTT G20, Presiden Putin Belum Tentu Hadir

        Selain itu, Arif mengatakan Jokowi dan Ganjar memiliki sejumlah persamaan. Yakni pandangan mengenai pembangunan ekonomi dan latar belakang partai yaitu PDI Perjuangan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

        Bagikan Artikel: